Rabu, 04 November 2020

DILARANG KUATIR

Oleh: Hadiran Halawa

Matius 6:25-34

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (kkbi) kuatir adalah perasaasn takut, cemas atau gelisah terhadap sesuatu hal yang belum diketahui pasti.

Bagian perikop ini ini (6:25-34) masih berkaitan erat dengan bagian sebelumnya (6:19-24). Keduanya sama-sama membicarakan tentang materi. Kata sambung “karena itu” di awal ayat 25 menyiratkan bahwa 6:25-34 merupakan kelanjutan atau, lebih tepat, aplikasi dari 6:24. 

Maksudnya, orang yang mendedikasikan hidup hanya kepada Allah saja – bukan sekaligus pada Mamon – pasti tidak akan membiarkan diri dikuasai oleh kekuatiran. Bagi dia yang paling penting adalah Allah, bukan materi. Ia tidak akan memusingkan sesuatu yang tidak terlalu penting.

Ada 3 alasan kenapa kita dilarang kuatir 

1. Karena Kuatir tidak sesuai dengan logika kehidupan (25-30)

“Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan  dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian:

2. Karena kuatir sama halnya tidak mengenal Allah (31-33)

“Sebab itu janganlah kuatir dan berkata: Apakah yang kami makan ?apakah yang kami minum ?apakah yang kami pakai . semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah”

3. Karena Kekuatiran hanya akan menambah masalah (32-34)

Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahan sendiri. Kesusahn sehari cukuplah untuk sehari.


Diskusi PA:

1.Apa saja bahaya buruk kekuatiran bagi hidup kita ( tubuh jiwa dan roh ) ? 

2. Banyak orang Kristen sudah dengar banyak firman, terima janji Tuhan, tau ada pengharapan dalam Kristus tetapi ketika berhadapan dengan realita kesulitan hidup, cendeerung kuatir lagi, kenapa bisa seperti itu ?

3. Apa saja yang biasa kamu lakukan dalam melawan/mengalahkan kekuatiran ?

4. Apakah pernah mengkuatirkan suatu hal secara berlebihan, tetapi kemudian pada kenyaataanya tidak terjadi seperti yang dikuatirkan ? coba ceritakan.

HATI YANG MEMBERI

Oleh : Hadiran Halawa

FILIPI 4:10-20

A.Latar Belakang: 

Surat Filipi ditulis oleh Rasul Paulus saat menjadi seorang tahanan di Roma. Surat Filipi sering disebut surat sukacita ditengah penderitaan. Ditengah-tengah penderitaan dan kesusahan yang dialami oleh Paulus sebagai seorang tahanan mendapatkan kekuatan dan sukacaita dari hasil persekutuannya dengan Tuhan, selain itu factor yang tidak kalah penting yang membuat Paulus bersukacita adalah melihat Jemaat yang dirintis dibenua Eropa yaitu jemaat FIlipi mengalama pertumbuan rohani, ditandai dengan dengan perhatian mereka kepada Paulus lewat pemberian yang mereka kirim. Jemaat Filipi memilki hati yang suka memeberi. Tidak ada sukacita yang lebih besar bagi seorang gembala melihat jemaatnya bertumbuh dalam kedewasaan rohani.

B.Pemberian yang tulus selalu membawa dampak Postif baik bagi penerima maupun bagi pemberi.

1.Dampak Bagi Penerima (Paulus) : 

  • Ayat 10 Menjukkan Paulus bersukacita, merasa senang dengan pemberian dari jemaat Filipi

  • Ayat 14 Menunjukan bahwa kesusahan Paulus jadi terasa lebih ringan karena jemaat filipi bersedia mengambil bagian.

  • Ayat 18 Menunjukan Paulus yang tadinya berkekurangan sekarnag berkecukupan bahakan berkelimpahan karena pemeberian jemaat filipi.

Penerapan : Sekecil apapun pemeberian dari kita Ketika kita memberi dengan tulus hati dan memberikan kepada orang yang lagi membutuhkan pasti pemberian kita akan berdampak besar. Sebaliknya kalua kita memberi dengan tidak tulus dan memberi kepada orang yang tidak tepat maka pemberian kita akan sia-sia. 

2.Sikap Yang perlu kita teladani dari Paulus 

  • Paulus tidak menolak pemberian dari jemaat filipi. Supaya jemaat Filipi diberkati Tuhan Ada orang-orang Kristen yang yang tidak mau menerima pemberian, atau mungkin menerima tapi kemudian membalasnya dengan memberi bahakan lebih besar lagi. Maka sebenarnya itu sudah menutup berkat bagi orang yang mau memberi. 

  • Paulus mengapresiasi dengan berterimakasih atas pemberian jemaat Filipi. Ada 2 tertentu  yang tidak mau berterima kasih atau mungkin lupa saat menerima sesuatu dari orang lain

Supaya ucapan terimakasih yang Paulus sampaikan tidak disalah mengerti oleh jemaat, yang bisa saja berpikir mungkin Paulus meminta-minta Paulus menegaskan diayat ayat 11-12. Bahwa Paulus belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Dalam bahasa inggris diartikan merasa puas. 

  • Paulus telah belajar mencukupkan diri/puas pada saat kekurangan

  • Juga Paulus telah belajar mencukupkan diri/Puas  Ketika berada dalam kelimpahan


3.Dampak Bagi Pemberi : 

  • Upaha Besar di surga. Ayat 17 menunjukan bahwa pemberian itu berdampak pada kekekalan, menabung dalam kekekalan. NIV: 'Not that I am looking for a gift, but I am looking for what may be credited to your account' (= bukannya aku mencari pemberian, tetapi aku mencari apa yang bisa ditambahkan pada rekeningmu')

  • Pemeliharaan Tuhan. Ay. 19 berkata bahwa ada pemeliharaan Tuhan yang sempurana. Tentu bukan kepada semua orang Kristen tetapi kepada mereka yang mau memberi. . Bandingkan dengan ayat-ayat Kitab Suci ini: Amsal 11:25 19:17 21:13 22:9 28:27 Mat 5:7 2Kor 9:6-8, yang menunjukkan bahwa kalau kita mau memberi kepada orang yang membutuhkan, Allah akan memberkati kita dengan pemeliharaanNya.

4.Sikap Jemaat Filipi yang perlu kita teladani: 


  • Jemaat Filipi Telah memberi dari kekurangan mereka. Dalam 2 Korintus 1-5 kita diberitahu bahwa jemaat Filipi adalah jemaat sangat miskin. Bandingkan orang Kristen yang kaya tapi tidak mau memberi


  • Jemaat Filipi Mereka begitu begitu tekun  memberi, melakukan pelayanan kasih. Padahal mereka bukanlah jemaat kaya. 

-Ayat 15 menunjukan bahwa pada saat mereka baru-baru bertobat saja/menjadi orang Kristen mereka telah belajar memberi. NIV: 'Moreover, as you Philippians know, in your early acquaintance with the gospel, when I set out from Macedonia, not one church shared with me in the matter of giving and receiving, except you only' (= Lagi pula, seperti yang kamu orang-orang Filipi tahu, dalam penge-nalanmu yang mula-mula dengan Injil, pada waktu aku berangkat dari Makedonia, tidak ada gereja yang membagi dengan aku dalam hal memberi dan menerima, kecuali kamu saja).Bandingkan dengan orang Kristen yang sudah lama bertobat tapi jarang bahkan tidak pernah memeberi 

-Ayat 16, Saat Paulus ada di Makedonia Jemaat filipi telah 2 kali mengirimkan pemberian kepada Paulus

- Pada saat Paulus dalam konteks ini berada di Roma, lagi2 jemaat filipi mengutus epafroditus untuk mengirimkan sejumlah kebutuhan Paulus.

  • Jemaat Filipi adalah jemaat yang bertumbuh secara rohani, ditandai dengan ketekunan mereka memberi. Hanya orang yang dewasa rohani yang bisa memberi dalam keterbatasan. Mereka penuh kasih, dibuktikan dengan pemberian mereka. Kasih adalah memberi.

Selasa, 03 November 2020

JANGAN TAKUT

Oleh: Hadiran Halawa

 Matius 14: 27 “Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!”

Yesus berkata kepada mereka jangan takut kepadaku dan juga jangan takut terhadap gelombang badai besar yang sedang bergelora.

Memperhatikan situasi seperti sekarang ini, dengan berbagai perubahan dan kondisi pandemic virus corona diseluruh dunia yang belum berakhir, ditambah, krisis ekonomi, suhu politik yang panas di negri kita, tentu, membuah hampir semua orang mengalami ketakutan: takut kehilangan pekerjaan, takut bisnis/usaha bangkrut. takut keluar rumah, takut kena virus corona. takut tidak mampu membiayai sekolah anak-anaknya, takut tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, bayar cicilan rumah, kendaraan takut mengalami kegagalan, takut menghadapi hari esok yang tidak pasti dan lain sebagainya

Harus diakui bahwa ketakutan adalah masalah semua orang baik yang sudah tua ataupun muda, kaya-miskin, pintar-bodoh. Semua manusiq dalam dunia ini pernah mengalami ketakutan. bahkan Yesus sendiripun dalam kapasitasnya sebagai manusia, pernha mengalami rasa takut yang luar biasa di taman getsmani pada saat detik2.mengahadapu penyaliban. jadi semua manusia pernah takut yang membedakan adalah cara seseorang mengatasi ketakutan

 Ketakutan adalah tanggapan emosi terhadap ancaman, suatu mekanisme pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respons terhadap stimulus tertentu, seperti rasa sakit atau ancaman bahaya.  Dari sudut psikologi ketakutan adalah wajar, salah satu emosi dasar manusia selain kebahagiaan, kesedihan dan kemarahan.

 Namun ketakutan akan menjadi masalah besar bila dibiarkan berlarut-larut atau berkepanjangan, karena ketika kita terus dikuasai olehnya, sukacita dan damai sejahtera kita akan terampas. maka dengan demikian kita mudah dikendalikan oleh si jahat.

Alkitab menyatakan bahwa Tuhan memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban  (ayat nas).  Artinya rasa takut bukanlah berasal dari Tuhan, karena itu sebagai orang percaya tidak seharusnya kita hidup dalam ketakutan.  Sekalipun berada di tengah dunia yang penuh tantangan ini tidak ada alasan kita takut,  "...sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia."

ada beberapa alasan kenapa kita sebagai orang percaya tidak boleh takut karena: 

  1. Roh yang ada dalam kita lebih besar

  2. Allah beserta kita. Firman Tuhan berkata dalam Yesaya 41:10 “Janganlah takut, sebab aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab aku ini Allahmu, aku akan meneguhkna, bahkan akan menolong engkau, aku akan memegang engkau dengan tangan kananku yang membawa kemenangan

  3. Ketakutan menjadi sebuah doa Amsal 3:25

  4. Ketakutan melemahkan Iman kita, mengapa kamu takut hai kamu yang kurang percaya. kalau iman bertambah subur otamatis ketakutan lenyap demikian sebaliknya. 

  5. Ketakutkan melemahkan sistim imun tunuh kita, dan bisa menyebabkan kematian.

Rasa takut yang berlebihan dapat membuat fungsi tubuh bereaksi terlalu ekstrim yang bisa merusak jaringan jantung, bahkan bisa membuat jantung berhenti berdetak. Ketakutakn bisa membunuh kita. 

Kalimat "jangan takut" tercata 365 hari, sama dengan jumlah hari dalam setahun, itu artinya Tuhan mau berkata kepada kita setiap hari jangan takut. Apapun yang menakutkan bagi kita hari hari ini, ingat firman Tuhan hari ini jangan takut. jangan biarkan ketakutan menguasai hidup kita. 

Tidak ada hal yang ditakutkan dalam dunia ini, kecuali ketakutan itu sendiri.


AKU INI

 Oleh: Hadiran Halawa

Matius 14: 27 “Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” 

Yesus cukup berkata “Aku ini”. Kalimat ini  cukup bagi para murid saat itu untuk mengenali bahwa yang berjalan diatas air itu ternyata bukanlah hantu seperti yang mereka kira sebelumnya melainkan guru mereka sendiri. 

Tidak perlu menyebutkan Namanya seperti Dia memperkenalkan dirinya kepada Paulus di jalan tarsus dengan berkata “saya adalah Yesus” sebab Paalus saat itu belum mengenal Yesus. Tapi kepada para muridnya yang sudah hidup Bersama-sama dengan tiap-tiap hari cukup berkata Aku ini, maka para murid langusung mengenali bahwa itu Yesus.

Sama seperti domba mengenal suara gembalanya (Yohanes 10:4).  pasangan suami istri pasti bisa mengenali suara pasangannya walaupun sang suami bersuara dijarak yang cukup jauh, isitri bisa menganal suara sang suami. Itu karena sudah saling mengenal dan sangat terbiasa mendegar suara itu tiap hari. 

Adalah sangat penting bagi kita sebagai orang percaya untuk semakin mengenal Tuhan dengan bergaul intim dengannya setiap hari sehingga kita bisa mengenal suaranya. Pengenalan kita yang benar dan dalam akan Tuhan akan menjadi fondasi kekuatan kita Ketika diperhadapkan dengan kesulitan hidup.

Aku Ini mengandung makna: 

  1. Aku ini Tuhan bukan hantu yang meneror,.mengintimidasi hidupmu, tapi Tuhan  yang siap menolongmu.

  2. Aku ini Tuhan yang mengontrol segala sesuatu, termasuk badai didalam kehidupan, tidak akan terjadi sesuatu tanpa seijin Tuhan. Bahkan termasuk sehelai rambut dikepala kita sekalipun

  3. Aku ini Tuhan yang selalu hadir dalam setiap segala keadaan. Aku hadir dalam puncak gunung sukacitamu dan  juga hadir dalam lembah dukacitamu.

  4. Aku Ini Tuhan yang  Slalu mengerti dan peduli akan pergumulan

Yesus pernah mengalami berbagai persoalan hidup di bumi, menderita, lapar, sehingga dia bisa memahami dan peduli dengan penderitaan kita manusia


Perkataan Yesus inilah yang menyebabkan Petrus meminta suatu hal yang mustahil: “suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air”. Apakah yang dia pikirkan? Apakah yang menyebabkan Petrus mempunyai keberanian untuk mencoba hal yang belum pernah terjadi sebelumnya? Ia tidak sedang mencari tantangan yang mendebarkan, ataupun mencoba membuat orang terkesan. Yang mendorong keberanian Petrus adalah kata-kata Yesus: “Aku ini”. 

Bila orang yang berjalan di atas air itu adalah Tuhan, tidak ada lagi alasan untuk takut; segalanya akan baik-baik saja. Bila bukan Yesus yang ada di sana, Petrus mungkin tidak akan pernah berpikir untuk berjalan di atas air menghampiriNya. Tetapi itu adalah Yesus, dan itu sudah cukup untuk Petrus melakukan hal yang mustahilan

Paulus berkata dalam roma 8:31 "Jika Allah ada dipihak kita, siapakah yang menjadi lawan kita. 

37: Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis: ”Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.” Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. 

TENANGLAH

Oleh : Hadiran Halawa

Matius 14: 27 “Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” 

Perataan Yesus kepada para Murid yang aedang ketakutan oleh karena gelombang badai dan juga karena takut karena melihat hantu, padahal sebenarnya Yesus yang sedang baerjalan diatas air. Yesus berkata kepada mereka "Tenanglah"

Setiap orang pasti punya masalah dan pergumulan hidup masing2. Namun tidak semua orang bisa menghadapi persoalan hidup dengan tenang. Banyak orang yang cenderung panik, cemas,gelisah ketika berhadapan dengan masalah. sehingga bukan solusi atas masalah yang ditemukan, tetapi justru masalah semakin membuat persoalan bertambah rumit.  

Ketika kita perhadapkan kesulitan, kesukaran, badai kehidupan Yesus mengajar kita untuk tetap tenang. Tenang bukan berarti diam berpangkub tangan tanpa melakukan apa2, tetap jiwa kita yang harus tetap tenang, hati serta pikiran harus tetap jernih dan fokus. Damai sejahtera tetap menguasai hati kita.

Alasan kenapa kita harus tenang dalam meghadapi setiap masalah dan persolan hidup adalah 

1.Orang yang Tenang adalah orang kuat

Firman Tuhan berkata dalam Yesaya 30:15b “Dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu". Orang yang mampu bersikap tenang akan dapat menghadapi segala persolan hidup. Kita seringkali dikalahkan oleh masalah, bukan karena kita terlalu lemah, atau masalahnya terlalu besar seperti goliath, tetapi seringkali karena kita sendiri sudah panik duluan, gugup, cemas, kuatir dan kehilangan kendali. Orang yang tidak bersikap tenang dalam menghadapi masalah akan lebih cenderung berpikiran negative, logika berpikirnya tidak jalan, sehingga keputusan-keputusan yang diambilpun banyak yang salah, kesimpulan cenderung salah, reaksipun salah. Para murid berkesimpulan salah mengira Yesus adalah hantu dan bereaksi salah dengan berteriak ketakutan. 

2. Orang yang tenang adalah orang Bisa berdoa

Petrus menasehati kita “Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa (1Petrus 4:7). Orang yang bersikap tenang dalam keadaan sulit pastilah dapat berdoa. Dan juga tidak hanya bisa menyampaikan pergumulannya kepada Tuhan dalam doa ,tetapi juga bisa mendengar apa yang menjadi kehendak Tuhan untuk dilakukan dalam hidupnya.

3. Orang Yang tenang adalah orang Bisa melihat Tuhan dan KuasaNya.

Mazmur 46:11 " Diamlah dan ketahuilah, bahwa AKUlah Allah"

Dalam ketenangan kita bisa melihat kuasa karya tangan Tuhan bekerja ditengah-tengah badai kehidupan yang kita alami. Kita bisa merasakan kehadiran Tuhan dan pertolonganya. sebaliknya orang tidak tenang, panik...Tuhan yang dihadapannya bisa dianggap sebagai hantu, seperti para murid saat itu.

andai saja orang percayamengambil waktu untuk hening sejenak menenangkan jiwa, maka kita akan melihat bahwa dibalik badai kehidupan yang sedang bergelora ada kehadiran Allah yang misterius, ada tangan Tuhan yang tak terlihat oleh mata yang menolong, menjaga, melindungi kita. roma 8: 28

Allah Turut bekerja dalam segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi dia 

Jika hari2 ini kita dibuat panik oleh kesulitan dan pergumulan hidup marilah kita tetap tenang.

TAAT SEKALIPUN TIDAK MENGERTI

Oleh: Hadiran Halawa

Karena iman Abraham taat, Ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui Ibrani 11:8

Pada saat saya belajar dibangku sekolah Teologi, Saya masih ingat perkataan dosen saya Ketika menyampaikan kata-kata nasehat dan dorongan kepada kami mahasiswa Teologi yang sebentar lagi akan diutus untuk menjalani masa praktek selama 1 tahun di gereja. Sang Dosen berkata “saya tidak memiliki apa-apa untuk saya beri kepada kalian sebagai modal dalam pelayanan, saya  hanya bisa berikan  SEJUTA untuk setiap kalian. Mendengar hal itu sontak semua para mahasiswa bersorak kegirangan, termasuk saya di dalamnya senangnya bukan main, berpikir bahwa bahwa diakhir dari pelajaran ini akan dapat uang 1 juta dari pak Dosen.Lumayan bisa dipakai buat ongkos ke tempat pelayanan dan belanja untuk keperluan ketika ditempat pelayanan nanti. Tapi kemudian rasa gembira itu seketika hilang lenyap Ketika sang Dosen melanjutkan perkataanya, dengan berkata “Sejuta” itu adalah SEtia, JUjur, & TAat. Jadi kalau kalian setia, jujur, dan taat pasti akan berhasil pungkas sang Dosen. Langusung saja mahasiswa melonggo semua saling lihat-lihatan,  tidak jadi dapat uang sejuta.

Salah satu kunci yang sangat penting untuk kita lakukan dalam hidup ini jika ingin berhasil dan hidup dalam berkat pemeliharaan Tuhan adalah hidup dalam ketaatan. Bagian reff dari lagu “Trust and Obey” berkata “Trust and obey for there’s no other way to be happy in Jesus but to trust and obey”. Tidak ada jalan untuk Bahagia, sukacita, berkecukupan, diberkati selain memberi diri untuk bersandar/percaya dan taat sepenuh kepada Tuhan, taat melakukan apa yang Tuhan mau walaupun terkadang tidak mengerti alasan kenapa melakukan itu. Barangkali bagi dunia adalah suatu kebodohan, barangkali diejek, dihina, dianggap sudah gila seperti  Nuh yang membangun bahtera diatas gunung sebagai bukti ketaatannya kepada perintah Tuhan. Barangkali orang mempertanyakan apakah betul Tuhan yang suruh melakukan itu.

Akan lebih mudah bagi kita untuk taat melakukan sesuatu yang diperintahkan Tuhan kalau kita mengerti alasannya kenapa dan tau akhirnya seperti apa. Tapi seringkali Tuhan tidak menjelaskan kepada kita detail alasan dari setiap perintahnya untuk kita taati. Hidup dalam ketidak taaatan sudah jadi kecenderungan manusia pada umumnya. Ketiak kita mendapatkan perintah dari Tuhan misalnya Tuhan menyuruh kita memberikan sejumlah uang kepada seseorang biasanya kita akan menimbang-nimbang dan berpikir ulang 1000 x untuk mentaatinya.  Apalagi disuruh melakukan sesuatu hal yang bertentangan dengan akal pikiran rasional, akan semakin bertambah sulit untuk taat. Butuh iman yang besar untuk melangkah dalam ketaatan melakukan sesuatu hal yang kita tidak mengerti.

Salah satu alasan kenapa Tuhan tidak menjelaskan semua hal secara detail kepada kita ketika Dia menyuruh kita melakukan sesuatu adalah. Yesaya 55:8-9 berkata  :”TUHAN berkata, pikiranku bukan pikiranmu, dan jalanKu bukan jalanmu. Setinggi langit diatas bumi, setinggi itulah pikiranKu dari pikiranmu, dan jalanku atas jalanmu”. Biarpun Tuhan mau mencoba menjelaskan kepada kita tentang suatu hal yang Dia suruh untuk kita lakukan, tentulah akan sangat sulit bagi pikiran kita  untuk mengerti dan memahaminya. Itulah sebabnya kita perlu taat daperacaya saja. Tugas kita bukan untuk mengerti , tugas kita adalah hanya percaya dan taat saja.

Bukankah terkadang orang tua terhadap anak yang masih kecil tidak harus menjelaskan secara detail kepada sang anak Ketika disuruh untuk melakukan sesuatu. Itu karena biarpun orang tua menjelaskan sebaik apapun, pasti sang anak yang masih kecil sulit memahami dan mengerti karena pikiranya belum sampai, yang pastinya orang tua tau lebih baik dan sang anak tinggal taat saja.

Sejarah mencatat bahwa ada banyak orang dari masa ke masa, orang yang diaggap bodoh, gila, karena taat melakukan kehendak Tuhan, sekalipun tidak masuk akal, namun mereka tetap taat, mereka adalah orang-orang yang hidup sukses, hidup dalam berkat pemeliharaan Tuhan.

Abraham

Abraham menerima perintah sekaligus janji dari Tuhan “pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat “ (Kej. 12:1-3).

Abraham tidak tau sama sekali kemana Tuhan akan membawanya, yang dia tau bahwa Tuhan menyuruhnya keluar dari rumah ke tempat yang akan Tuhan tunjukan. Coba bayangkan kalau anda berada diposisi Abraham yang menerima mandat ini dari Tuhan. Arti nama Abraham adalah bapak banyak bangsa. Bisa bayangkan ketika Abraham mulai jalan berserta dengan istri, anak buah, sejumlah ternak yang mengikutnya dengan barang bawaan yang banyak. Kemudian barangkali ada orang yang ketemu dengan dia ditengah jalan dan bertanya.. siapa namamu ? “Abaraham”. Apa arti namamu itu ? “bapa banyak bangsa”..oh kamu sudah punya anak berapa ? “belum ada”, sudah umur berapa pak Abraham ?, “100 thn”. Oh kamu bapak banyak bangsa tapi faktanya kamu belum punya anak. Ok..Trus sekarang pak Abraham hendak kamana ini beserta rombongan dan ternak yang banyak…? “ke tanah yang Tuhan akan tunjukan”.   Coba bayangkan anda diposisi Abraham atau anda yang sedang bertanya kepada Abraham ditengah jalan, apa tidak akan berpikir bahwa Abraham ini sudah tidak waras, sudah gila. Tapi Alkitab mencatat bahwa Abraham tetap saja taat kepada apa yang Tuhan perintahkan walaupun tidak mengerti dan bahkan orang mungkin menggap dia sudah gila.

Yosua

Ketika bangsa Israel telah berhasil menyebrangi sungai Yordan dan sudah dalam perjalanan mendekati kota Yerikho, Yosua ketemu dengan balatentara Tuhan yang menyampaikan pesan Tuhan. Inti pesan yang sampaikan bahwa Tuhan akan menyerahkan kota Yerikho beserta pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa kedalam tangan Yosua, tapi tidak perlu pake senjata apapun cukup bawa sangkakala tanduk domba, tidak perlu pakai strategi perang yang macam-macam layaknya dimedan perang, cukup kelilingi saja tembok Yerikho 6 hari dan di hari yang ketuju kelilingi lagi sebanyak tujuh kali. Tidak perlu pakai otot cukup pakai suara saja bersorak-sorak.

Coba bayangkan bagaimana Yosua menjelaskan sesuatu hal yang tidak masuk akal ini kepada para imam, kepada barisan prajurit Israel. Bagaimana kalau ada diantara para imam atau prajurit yang berkata,,,ini apa2an mau pergi perang atau pikinik jalan-jalan, mau pergi perang atau mau main konser music. Yang benar aja lah bos Yosua,barangkali pak Yosua salah dengar, itu pasti bukan dari Tuhan. Strategi perang macam apa ini, tidak pernah ada ceritanya orang berperang hanya dengan jalan-jalan, bersorak-sorak kemudian musuh kalah. Ayolah ini tidak sesuai dengan perkembangan jamam, ini sudah abad 21 tidak releven strategi itu. Tidak akan berhasil, tidak akan pernah bisa menang dengan cara itu. Tapi lagi-lagi Alktitab mencatat Yosua, para imam, seluruh orang Israel taat melakukan apa yang Tuhan katakan dan mereka berhasil menguasai kota Yerikho.

Melangkah dulu melakukan apa yang Tuhan suruh untuk kita lakukan, nanti pada akhirnya kita akan mengerti alaasannya. Bahkan andaikatapun kita tidak mengerti selama kita hidup di bumi, nanti kita akan tanyakan kepada Tuhan saat kita bertemu dengan Dia di sorga.

10 Orang Kusta

Ada sepuluh orang kusta yang datang kepada Yesus meminta untuk disembuhkan dari penyakit kusta yang mereka derita. Dan Yesus berkata kepada mereka “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam”. Coba bayangkan kalau ada diantara mereka yang protes. “ Tapi guru belum menumpangkan tangan keatas saya, guru belum mengucapak kalimat-kalimat hardikan  seperti yang biasa guru lakukan mengusir roh jahat dan sakit pernyakait. Atau barangkali guru oleskan tanah aja yang bercampur ludah ke badan saya saja biar sembuh, atau bisa juga guru suruh saya masuk nyebur ke kolam siloam saja seperti yang guru pernah lakukan.” Tapi Alkitab mencatat ke 10 kusta ini taat mereka pergi melakukan apa yang Yesus perintahkan dan ditengah jalan mereka menjadi sembuh. Kalau ada diantara mereka yang protes dan tidak taat tentulah ia tidak akan mengalami kesembuhan.

Ketika Tuhan menyuruh kita untuk melakukan sesuatu yang tidak masuk akal meurut pikiran kita manusia, kita cukup percaya kepada hal berikut ini:

1.Kita cukup percaya kepada Firman yang tidak akan Kembali dengan sia-sia. Yesaya 55:11 "Demikianlah FirmanKu yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepadaKu dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki,dan akan berhasil dalam apa yang kusuruh kepadanya. 

2.Percaya kepada kasihnya kepada kita seperti gambaran kasihNya dalam cerita perumpaan anak yang hilang

3.Kita bisa percaya bahwa Allah yang kita sembah adalah yang ahli kemustahilan. Tidak ada yang sukar baginya. Sesungguhnya , Akulah TUHAN, Allah seala makhluk;adakah sesuatu apa pun yang musthil untuk-Ku" (Yeremia 32:27).

Hal ini akan menjadi kekuatan bagi kita untuk melakukan apa yang Tuhan suruh sekalipun kita tidak mengerti