Oleh: Hadiran Halawa
Karena iman Abraham taat, Ketika
ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik
pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui
Ibrani 11:8
Pada saat saya belajar dibangku
sekolah Teologi, Saya masih ingat perkataan dosen saya Ketika menyampaikan
kata-kata nasehat dan dorongan kepada kami mahasiswa Teologi yang sebentar lagi
akan diutus untuk menjalani masa praktek selama 1 tahun di gereja. Sang Dosen
berkata “saya tidak memiliki apa-apa untuk saya beri kepada kalian sebagai
modal dalam pelayanan, saya hanya bisa
berikan SEJUTA untuk setiap kalian.
Mendengar hal itu sontak semua para mahasiswa bersorak kegirangan, termasuk
saya di dalamnya senangnya bukan main, berpikir bahwa bahwa diakhir dari
pelajaran ini akan dapat uang 1 juta dari pak Dosen.Lumayan bisa dipakai buat
ongkos ke tempat pelayanan dan belanja untuk keperluan ketika ditempat
pelayanan nanti. Tapi kemudian rasa gembira itu seketika hilang lenyap Ketika
sang Dosen melanjutkan perkataanya, dengan berkata “Sejuta” itu adalah SEtia,
JUjur, & TAat. Jadi kalau kalian setia, jujur, dan taat pasti akan berhasil
pungkas sang Dosen. Langusung saja mahasiswa melonggo semua saling lihat-lihatan,
tidak jadi dapat uang sejuta.
Salah satu kunci yang sangat
penting untuk kita lakukan dalam hidup ini jika ingin berhasil dan hidup dalam
berkat pemeliharaan Tuhan adalah hidup dalam ketaatan. Bagian reff dari lagu
“Trust and Obey” berkata “Trust and obey for there’s no other way to be happy
in Jesus but to trust and obey”. Tidak ada jalan untuk Bahagia, sukacita,
berkecukupan, diberkati selain memberi diri untuk bersandar/percaya dan taat
sepenuh kepada Tuhan, taat melakukan apa yang Tuhan mau walaupun terkadang
tidak mengerti alasan kenapa melakukan itu. Barangkali bagi dunia adalah suatu
kebodohan, barangkali diejek, dihina, dianggap sudah gila seperti Nuh yang
membangun bahtera diatas gunung sebagai bukti ketaatannya kepada perintah
Tuhan. Barangkali orang mempertanyakan apakah betul Tuhan yang suruh melakukan
itu.
Akan lebih mudah bagi kita untuk
taat melakukan sesuatu yang diperintahkan Tuhan kalau kita mengerti alasannya
kenapa dan tau akhirnya seperti apa. Tapi seringkali Tuhan tidak menjelaskan
kepada kita detail alasan dari setiap perintahnya untuk kita taati. Hidup dalam
ketidak taaatan sudah jadi kecenderungan manusia pada umumnya. Ketiak kita
mendapatkan perintah dari Tuhan misalnya Tuhan menyuruh kita memberikan
sejumlah uang kepada seseorang biasanya kita akan menimbang-nimbang dan
berpikir ulang 1000 x untuk mentaatinya. Apalagi disuruh melakukan sesuatu hal yang bertentangan
dengan akal pikiran rasional, akan semakin bertambah sulit untuk taat. Butuh
iman yang besar untuk melangkah dalam ketaatan melakukan sesuatu hal yang kita tidak
mengerti.
Salah satu alasan kenapa Tuhan
tidak menjelaskan semua hal secara detail kepada kita ketika Dia menyuruh kita
melakukan sesuatu adalah. Yesaya 55:8-9 berkata
:”TUHAN berkata, pikiranku bukan pikiranmu, dan jalanKu bukan jalanmu.
Setinggi langit diatas bumi, setinggi itulah pikiranKu dari pikiranmu, dan
jalanku atas jalanmu”. Biarpun Tuhan mau mencoba menjelaskan kepada kita
tentang suatu hal yang Dia suruh untuk kita lakukan, tentulah akan sangat sulit
bagi pikiran kita untuk mengerti dan
memahaminya. Itulah sebabnya kita perlu taat daperacaya saja. Tugas kita bukan
untuk mengerti , tugas kita adalah hanya percaya dan taat saja.
Bukankah terkadang orang tua
terhadap anak yang masih kecil tidak harus menjelaskan secara detail kepada
sang anak Ketika disuruh untuk melakukan sesuatu. Itu karena biarpun orang tua
menjelaskan sebaik apapun, pasti sang anak yang masih kecil sulit memahami dan
mengerti karena pikiranya belum sampai, yang pastinya orang tua tau lebih baik
dan sang anak tinggal taat saja.
Sejarah mencatat bahwa ada banyak orang dari masa ke masa, orang yang diaggap
bodoh, gila, karena taat melakukan kehendak Tuhan, sekalipun tidak masuk akal, namun mereka tetap taat, mereka adalah orang-orang yang hidup sukses, hidup dalam berkat pemeliharaan Tuhan.
Abraham
Abraham menerima perintah
sekaligus janji dari Tuhan “pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan
dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan
membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat
namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang
yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan
olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat “ (Kej. 12:1-3).
Abraham tidak tau sama sekali
kemana Tuhan akan membawanya, yang dia tau bahwa Tuhan menyuruhnya keluar dari
rumah ke tempat yang akan Tuhan tunjukan. Coba bayangkan kalau anda berada
diposisi Abraham yang menerima mandat ini dari Tuhan. Arti nama Abraham adalah bapak
banyak bangsa. Bisa bayangkan ketika Abraham mulai jalan berserta dengan istri,
anak buah, sejumlah ternak yang mengikutnya dengan barang bawaan yang banyak.
Kemudian barangkali ada orang yang ketemu dengan dia ditengah jalan dan
bertanya.. siapa namamu ? “Abaraham”. Apa arti namamu itu ? “bapa banyak
bangsa”..oh kamu sudah punya anak berapa ? “belum ada”, sudah umur berapa pak
Abraham ?, “100 thn”. Oh kamu bapak banyak bangsa tapi faktanya kamu belum
punya anak. Ok..Trus sekarang pak Abraham hendak kamana ini beserta rombongan
dan ternak yang banyak…? “ke tanah yang Tuhan akan tunjukan”. Coba
bayangkan anda diposisi Abraham atau anda yang sedang bertanya kepada Abraham
ditengah jalan, apa tidak akan berpikir bahwa Abraham ini sudah tidak waras,
sudah gila. Tapi Alkitab mencatat bahwa Abraham tetap saja taat kepada apa yang
Tuhan perintahkan walaupun tidak mengerti dan bahkan orang mungkin menggap dia
sudah gila.
Yosua
Ketika bangsa Israel telah
berhasil menyebrangi sungai Yordan dan sudah dalam perjalanan mendekati kota
Yerikho, Yosua ketemu dengan balatentara Tuhan yang menyampaikan pesan Tuhan.
Inti pesan yang sampaikan bahwa Tuhan akan menyerahkan kota Yerikho beserta
pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa kedalam tangan Yosua, tapi tidak perlu
pake senjata apapun cukup bawa sangkakala tanduk domba, tidak perlu pakai
strategi perang yang macam-macam layaknya dimedan perang, cukup kelilingi saja
tembok Yerikho 6 hari dan di hari yang ketuju kelilingi lagi sebanyak tujuh
kali. Tidak perlu pakai otot cukup pakai suara saja bersorak-sorak.
Coba bayangkan bagaimana Yosua
menjelaskan sesuatu hal yang tidak masuk akal ini kepada para imam, kepada
barisan prajurit Israel. Bagaimana kalau ada diantara para imam atau prajurit
yang berkata,,,ini apa2an mau pergi perang atau pikinik jalan-jalan, mau pergi
perang atau mau main konser music. Yang benar aja lah bos Yosua,barangkali pak Yosua salah dengar, itu pasti bukan dari Tuhan. Strategi perang macam apa ini, tidak pernah ada ceritanya
orang berperang hanya dengan jalan-jalan, bersorak-sorak kemudian musuh kalah.
Ayolah ini tidak sesuai dengan perkembangan jamam, ini sudah abad 21 tidak
releven strategi itu. Tidak akan berhasil, tidak akan pernah bisa menang dengan
cara itu. Tapi lagi-lagi Alktitab mencatat Yosua, para imam, seluruh orang
Israel taat melakukan apa yang Tuhan katakan dan mereka berhasil menguasai kota
Yerikho.
Melangkah dulu melakukan apa yang
Tuhan suruh untuk kita lakukan, nanti pada akhirnya kita akan mengerti
alaasannya. Bahkan andaikatapun kita tidak mengerti selama kita hidup di bumi, nanti kita akan tanyakan kepada Tuhan saat kita bertemu dengan Dia di sorga.
10 Orang Kusta
Ada sepuluh orang kusta yang
datang kepada Yesus meminta untuk disembuhkan dari penyakit kusta yang mereka
derita. Dan Yesus berkata kepada mereka “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada
imam-imam”. Coba bayangkan kalau ada diantara mereka yang protes. “ Tapi guru
belum menumpangkan tangan keatas saya, guru belum mengucapak kalimat-kalimat
hardikan seperti yang biasa guru lakukan
mengusir roh jahat dan sakit pernyakait. Atau barangkali guru oleskan tanah aja
yang bercampur ludah ke badan saya saja biar sembuh, atau bisa juga guru suruh
saya masuk nyebur ke kolam siloam saja seperti yang guru pernah lakukan.” Tapi
Alkitab mencatat ke 10 kusta ini taat mereka pergi melakukan apa yang Yesus
perintahkan dan ditengah jalan mereka menjadi sembuh. Kalau ada diantara mereka
yang protes dan tidak taat tentulah ia tidak akan mengalami kesembuhan.
Ketika Tuhan menyuruh kita untuk
melakukan sesuatu yang tidak masuk akal meurut pikiran kita manusia, kita cukup
percaya kepada hal berikut ini:
1.Kita cukup percaya kepada
Firman yang tidak akan Kembali dengan sia-sia. Yesaya 55:11 "Demikianlah FirmanKu yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepadaKu dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki,dan akan berhasil dalam apa yang kusuruh kepadanya.
2.Percaya kepada kasihnya kepada
kita seperti gambaran kasihNya dalam cerita perumpaan anak yang hilang
3.Kita bisa percaya bahwa Allah
yang kita sembah adalah yang ahli kemustahilan. Tidak ada yang sukar baginya. Sesungguhnya , Akulah TUHAN, Allah seala makhluk;adakah sesuatu apa pun yang musthil untuk-Ku" (Yeremia 32:27).
Hal ini akan menjadi kekuatan
bagi kita untuk melakukan apa yang Tuhan suruh sekalipun kita tidak mengerti