Oleh: Hadiran Halawa
PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi telah membuat semua hal
menjadi praktis dan cepat sehingga membuat pekerjaan manusia menjadi lebih mudah.
Salah satu contohnya dalam hal bertransaksi. Dulu kita hanya bisa bertansaksi
dengan memakai uang tunai, sekarang kita mengenal pembayaran non tunai dengan
menggunakan kartu kredit atau kartu debet. Kemajuan teknologi terus berkembang
sehingga sekarang system transaksi non tunai bergeser ke e-money atau uang
elektronik. Sekarang ini kita sudah bisa bertransaksi hanya dengan menggunakan
e-money, melalui pembayaran aplikasi digital seperti OVO, GO PAY, DANA.
Tapi bagi sebagian orang Kristen kemajuan teknologi
bisa menajadi sesuatu hal yang sangat menakutkan. Pada saat computer pertama
sekali dibuat dan dipopulerkan, Sebagian orang Kristen menjadi takut dan
gelisah, kerena mereka mengganggap computer adalah alat bagi antikrsitus untuk
menguasai dunia. Begitu juga dengan televisi, bardcode, Kartu ATM, Sim card Hp
selalu disinyalir oleh Sebagian orang
Kristen sebagai alat bagi antikristus. Padahal alat-alat tersebut sangatlah
bermanfaat bagi kehidupan manusia, tak terkecuali gereja sampai hari ini telah ikut
menikmati manfaat dari peralatan teknologi canggih tersebut.
Belakangan ini beredar sebuah isu di media
sosial seperti facebook, whatsapp dan media sosial lainya yang menyatakan bahwa mentri
kesesehatan Amerika Serikat sudah menandatangani persetujuan untuk menanamkan
Chip ketubuh warganya di tengah pandemi Covid-19 yang diberi nama Chip 666.
Disebutkan juga bahwa Senat Amerika telah mengesahkan undang-undang kesehatan
yang digagas sejak era Presiden Barack
obama. Undang-undang tersebut mengharuskan penanaman Chip Radio Frequency
Identification (RFID) untuk mengakses perawatan medis. Microchip ini ditanam dibagian
tubuh manusia, bisa didahi, juga bisa ditangan.
Hal ini tentu menambah ketakutan, kekhawatiran dan kegelisahan bagi banyak orang Kriseten, karena
Microchip ini langsung dihubungkan dengan sebuah nubuatan dalam kitab wahyu
13:16-18 “ Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar,
kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau
pada dahinya. Dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari
pada mereka yang memakai tanda itu yaitu nama binatang itu atau bilangan
Namanya. Yang penting disini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah
ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan
seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Beberap tahun lalu beredar
kabar bahwa demo pemasangan chip ini akan digelar di di Indonesia yakni di ICE
BCD Tangerang. Sampai beredar sebuah postingan yang menggugah sebuah foto dan
diberi narasi “Jangan terima Chip RFID 666 di lengan Anda apapun yang terjadi.
Mengapa ? sebab anda akan dibakar dineraka selama-lamanya dengan api belerang”.
Tapi kemudian setelah ditelusuri ternyata isu yang beredar itu hanyalah sebuah
hoax, seperti yang dilansir Kominfo “Cerita tentang chip implant 666 RFID yang
ditanam ditangang tidak terbukti alias hoaks, berasal dari teori liar yang
dihembuskan oleh para pecinta teori konspirasi, kemudian dihubungkan dengan
agama dengan mengatakan bahwa angka 666 merupakan symbol kejatahan
anti-Kristus.[1]
Belum lama ini beredar lagi isu bahwa Bill Gates
orang terkaya di dunia menanamkan alat pelacak atau chip pada manusia dalam
vaksin virus corona. Bahkan hamper 28
persen orang dewasa di Amerika serikat (AS) mempercayai teori konspirasi
tersebut. Bill Gates sudah membantah isu tuduahan hoax tersebut.[2]
Walaupun isu-isu yang sempat beredar itu
ternyata adalah hoaks, namun bukan tidak mungkin kedepan dengan perkemajuan
teknologi yang kian pesat, microchip akan benaran ditanam dalam tubuh manusia. Di
Inggris ada seorang remaja yang baru berusia 15 tahun yang bernama Bryon Wake.
Dia diberitakan berhasil menyuntikan microchp ditangannnya. Didalam chip itu
dia membuat sebuah program sehingga dia bisa melakukan beberapa hal secara
otomatis. Misalnya mengontrol Handphone, hanya dengan melatakan tangannya pada
HP miliknya maka Hp otomatis HP akan akan terbuka. Juga bisa membuka pintu
otomatis.[3]
Swedia adalah negara pertama yang berhasil
menggunakan microchip. Diberitakan bahwa pada tahun 2015 ribuan orang telah
berhasil menanamkan chip dalam tubuhnya. Di negara-negara eropa banyak para
karyawan kantor yang telah telah memakai microchip ditangannya, sehingga tidak
memelukan lagi kartu karyawan, mereka hanya menmpelkan tangannya maka pintu terbuka secara otomatis, atau melakukan absensi secara otomatis dan lain
sebagainya.[4]
Tidak usah jauh-jauh, di Indoensia sendiri tepatnya
pempov DKI Jakarta tahun 2018 telah menyiapkan dan mendistribusikan ke 5
wilayah di jakarata 500 microchip yang ditanam pada anjing penduduk jakarta
dengan tujuan supaya kalau anjing hilang atau terjadi sesuatu pada anjing bisa dilacak atau ditracking. [5]
Kalau microchip ini telah berhasil ditanam
didalam tubuh anjing bahkan ditubuh manusia, maka bukan tidak mungkin kedepan
teknologi chip ini akan digunakan secara massal, bahkan bukan tidak mungkin
pemerintah Indonesia membuat sebuah system yang nantinya KTP, SIM, dan berbagai data lainnya termasuk
data bank akan disatukan semua dalam 1 chip yang ditanam dalam tubuh.
Lantas bagaimana sikap kita sebagai orang Kristen
dalam meresponi hal ini, apakah kita akan meresponai dengan rasa takut, khawatir,
gelisah atau sebaliknya kita tetap berpikir positif saja. Semua itu tergantung pada
pemahaman kita soal bilangan 666 dalam kitab wahyu.
Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis
ingin mengkaji apakah benar bahwa teknologi chip adalah alat bagi antikristus
(666), dan apakah itu ada hubungannya
dengan penggenapan nubuatan dari kitab wahyu 13:16-18. Apakah arti sebenarnya dari
tanda bilangan 666 dalam kitab wahyu dan siapakah sebenarnya antikristus yang
Alkitab maksudkan.
Untuk memahami lebih jelas arti dari tanda 666
dalam Wahyu 13:18, kita terlebih dahulu memahami latar bekakang kitab Wahyu.
Nama kitab Wahyu sendiri diambil dari pernyataan penulis kitab di pasal 1:1
“Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya
ditunjukan-Nya kepada hamba-hambaNya apa yang yang harus segera terjadi. Dan
oleh malikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya
Yohanes. Kata wahyu berasal dari kata Yunani, yaitu apokalipsis yang artinya
sebuah pernyataan. Maksudnya adalah sesuatu yang samar, yang tidak jelas, yang
tidak diketahu kemudia dinyatakan.
Walaupun Kitab wahyu berisi tentang pernyataan
Allah kepada umat-Nya, namun sangat disayangkan ada banyak orang Kristen yang
tidak begitu tertarik membaca kitab wahyu dibanding dengan kitab-kitab lainnya.
Beragam alasan ada yang tidak tertarik membaca karena menurut mereka kitab
wahyu sulit dimengerti, ada juga yang beralasan karena menakutkan, kerena Sebagian berbicara tentang akhir zaman dan
penghukuman.
Kalimat “inilah wahyu Yesus Kristus” memiliki
arti bahwa kitab wahyu sarat dengan ajaran Tuhan Yesus tentang kehidupan,
khususnya pandangan-Nya tentang gereja dan nasib orang percaya diakhir zaman.
Dengan demikian kitab ini tidak hanya penting bagi gereja pada saat kitab ini
ditulis tetapi juga bagi seluruh gereja segala abad. John R. W. Stott mengatakan:
“While most of the other New Testament books were written to specific groups of
Christians, Revelation seems consciously to have been written for the whole
church, in all times and places.[5]
Bagi banyak orang kitab wahyu hanya berbicara
soal masa depan saja. Hal itu tidaklah benar sebab sejatinya kitab wahyu
berbicara tentang apa yang terjadi dulu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang
akan terjadi pada masa depan. Dengan tujuan supaya orang Kristen disegala abad
mengerti bahwa Allah tidak lepas kendali terhadap segala kesusahan dan
penderitaan yang mereka alami, dan bahwa pengharapan dalam Tuhan adalah
pengharapan yang pasti
Penulis dari kita wahyu adalah Rasul Yohanes
murid Yesus. Dari pasal satu ayat satu kita dapat mengetahui bahwa ia adalah
Yohanes (1:1) yang—sesuai dengan tradisi yang kuat di kalangan injili—dipercaya
sebagai rasul Yohanes. Ia menulis injil Yohanes, surat-surat Yohanes dan kitab
Wahyu, di mana ketiganya mempunyai banyak persamaan baik dalam kata, istilah
maupun ajarannya, meskipun ada juga perbedaan dalam gaya bahasa dan
penyajiannya. Rasul Yohanes menulis Wahyu pada masa tuanya yakni anatara 60-90
AD yakni pada masa kekaisaran Kaisar
Nero, Vespasian, Titus, Domitian. Pada masa-masa inilah orang Kristen mengalami
banyak penganiayaan oleh karena imannya. Termasuk Rasul Yohanes Karena iman dan
kesetiaannya beribadah kepada Tuhan ia dibuang ke pulau Patmos, sebuah pulau
yang berjarak kira-kira 60 km di sebelah barat kota Efesus
Pada saat kenaikan Kristus ke sorga, Yesus berjanji
bahwa Ia akan kembali pada waktunya dan pada saat itulah Ia akan membinasakan
Iblis dan kuasanya serta membentuk kerajaan sorga yang kekal yaitu langit yang
baru dan bumi yang baru (21:1-8). Dengan pengertian inilah jemaat mula-mual mengharapkan
janji kedatangan Kristus segera digenapi. Tetapi ternyata tidak ada sesuatu
yang istimewa terjadi; Yesus tidak segera datang kembali dan dalam kenyataannya
orang Kristen hanya merupakan golongan minoritas, mereka mempunyai kedudukan
yang lemah, mengalami penganiayaan hebat sekali, bahkan banyak yang mati syahid.
[6]
Penganiayaan itu terutama karena orang Kristen
menolak untuk menyembah Kaisar sebagai Tuhan. Sebaliknya kerajaan Romawi pada
waktu itu tetap kuat dan jaya bahkan mereka menganiaya orang Kristen, terutama
di bawah kaisar Domitian. Karena itu, gereja dan orang Kristen pada waktu itu
mulai berpikir dan bertanya-tanya, di manakah janji Tuhan dan bagaimana nasib
mereka nanti? Apakah janji-janji yang mereka terima hanya isapan jempol belaka?
Mengapa sampai hari ini mereka masih dibelenggu oleh kerajaan Romawi? Di
manakah kerajaan Allah sesungguhnya? Mengapa orang Kristen masih merupakan
minoritas saja? Kapan Yesus datang kembali? Dalam keadaan demikianlah kitab
Wahyu ditulis, yaitu ditujukan kepada sekelompok gereja kecil yang sedang
bingung, kecewa dan dianiaya, untuk menjawab kebingungan dan kekecewaan mereka.[7]
Dari “kacamata” seperti inilaha harusnya kita
membaca kitab wahyu. Bukan ketakutan dan kengerian yang ada dalam benak kita saat
membaca kitab wahyu. Sebab kitab ini ditulis bukanlah untuk membuat semakin bingung,
kecewa, dan takut ketujuh jemaat. Sebaliknya kitab wahyu ditulis untuk
memberikan dorongan, penghiburan, kekuatan ditengah-tengah penderitaan yang
mereka alami, serta memberi keyakinan teguh kepada jemaat bahwa semua ada dalam
kontrol Allah. Adalah suatu hal yang amat disayangkan kalau banyak orang
Kristen tidak tertarik membaca kitab wahyu sebab pesan yang disampaikan di
dalamnya sangat relevan dengan kehidupan orang Kristen disegala zaman yang juga
kerap kali berhadapan dengan tantangan, penderitaan, penganiayaan oleh karena
iman terhadap Kristus Yesus. Dan adalah suatu hal yang keliru kalua orang
Kristen membaca kitab wahyu dengan dipenuhi rasa takut, cemas, dan gelisah.
Kitab wahyu adalah sebuah kitab sastra
campuran yang didalamnya ada apokalipsis, ada surat kiriman dan ada Nubuatan.
Maka sangat perlu kehati-hatian dalam manafsirakna kitab ini, haruslah
ditafsirkan sesuia dengan jenis satra. Kalau Jenisnya adalah surat kiriman maka
tentu kita tafsirkan secara hurufiah, kalau bentuknya adalah nubuatan maka kita
juga harus lebih teliti dan menyadari bahwa sejumlah nubuatan dalam kitab wahyu
tidaklah harus terjadi dijaman kita sekarang ini. Bisa saja itu adalah
nubuaatan yang memang tergenapi dimasa jemaat penerima kitab wahyu yaitu
ketujuh jemaat. Maka oleh sebab itu perlu terliti mana yang sudah tergenapi
dimasa lalu, mana yang terjadi dimasa sekarang dan masa yang akan datang. YakubTri
Handoko berkaata Memaksakan bahwa setiap bagian Kitab Wahyu adalah nubuat
merupakan keliruan. Memaksakan bahwa nubuat yang ada selalu digenapi pada zaman
modern adalah bentuk kekeliruan yang lain.[8]
Douglas berkata bahwa Yang khas dalam sastra Apokaliptik seperti kitab
wahyu ialah pemikiran Allah berdaulat, yang pada akhirnya ia akan campur tangan
untuk melaksanakan kehendak-Nya yang baik dan sempurna. [9]
Menurut Herberg Kitab Wahyu bahan gagasannya
dipengaruhi Perjanjian Lama khususnya kitab yang bersifat apokaliptik yaitu
Yehezkiel, Zakharia, Yoel, dan Daniel. Selain itu kitab Wahyu juga berisi
penglihatan-penglihatan Yohanes dan pengalaman-pengalaman pribadi Yohanes.[10] Haag, Herberg. Kamus
Alkitab, (Flores: Penerbit Nusa Indah - Percetakan Arnoldus, 1980), 462-464.
Kalau kita menafsirkan kedua ayat tersebut
diatas secara hurufiah maka kita akan berakhir pada sebuah kesimpulan bahwa
hanya 144.000 orang yang akan masuk surga atau
selamat. Seperti yang dipercayai oleh saksi-saksi Yehuwa sekarang ini, mereka
percaya bahwa hanya 144.000 yang akan diselamatkan.
Haruslah dimengerti bahwa Orang Yahudi sangat
familiar dengan banyak gaya sastra seperti parellelismus membrorum yang
biasanya terdapat dalam kitab syair seperti mazmur. Selain itu ada gematria
yang banyak terdapat dikitab wahyu. Gematria berasal dari Bahasa Yunani yaitu
geomatria. Gematria adalah gaya sastra yang memakai angka-angka untuk
menimbolkan sesuatu. Sebagai contoh 12 melambangkan suku Israel, 7 melambangkan
Roh Allah atau lambing kesempurnaan, Allah menyelesaikan ciptaannya dengan
sempurna dalam 7 hari. Angka 6 angka ketidak sempurna, manusia diciptakan di hari
ke 6. Angka 10 adalah symbol penggenapan.
Untuk mengerti arti angka 144.000 tentu kita harus memahaminya dalam kaca mata
orang Yahudi yang mengerti gemtria. Jadi
angka 144.000 adalah symbol dari pada semua umat Allah di Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru tanpa terkecuali. Penafsiran ini didasarkan pada makna simbolis
dari 144.000: 12 x 12 x 1000. Sebagaimana kita ketahui, jumlah suku Israel dan
rasul Yesus Kristus adalah dua belas. Mereka adalah perwakilan dari seluruh
umat Allah (Why 21:12-14). Jika dikalikan dengan angka 1000 yang menyimbolkan
kesempurnaan dalam Kitab Wahyu, 144.000 merujuk pada jumlah seluruh umat Allah.
Contoh lainnya dalam wahyu 12:1-6 “1Maka tampaklah
suatu tanda besar di langit: Seorang
perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan
sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. 2. Ia
sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia
berteriak kesakitan. 3. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di
langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar ,
berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas
kepalanya ada tujuh mahkota. 4. Dan ekornya menyeret sepertiga dari
bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan
naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan
Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya. 5. Maka
ia melahirkan seorang Anak laki-laki , yang akan menggembalakan semua
bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan
dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya. 6. Perempuan itu lari ke
padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya
ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya”.
Dalam kisah ini diceritakan bahwa Naga ini memburu
anak dari perempuan itu. Tapi tiba-tiba anak itu dirampas dari buruan naga.
Oleh kerena tidak berhasil maka naga ini menjadi marah kepada perempuan itu
dengan mencoba memburunya dan keturunannya. Seandainya kita menafsirkan bagian
perikop ini secara literal maka kita akan beranggapan bahwa nanti diakhir zaman
kita akan melihat dilangit seorang perempuan dengan tanda-tanda yang aneh
seperti itu berselbungkan matahari, bulan dibawah kakinya, mahkota 12
bintang diatas kepalanya, juga kita akan
melihat naga mereh padam besar yang berkepala tujuh dan bertanduk sepulu,
diatas kepalanya ada 7 mahkota.
Coba bayangkan kalau model seperti ini
penafsirannya, pasti akan sulit diterima logika berpikir kita, sama halnya seperti
sebuah film fantasi yang akan sulit jadi kenyataan. Oleh sebab itu kita tidak
bisa menfsirkan pasal 12 ini secara hurufiah, haruslah ditafsirkan secara
simbolik. Sebagaimana banyak penafsir setuju bahwa perempuan itu adalah symbol
dari Israel atau gereja dan anak itu adalah simbol Yesus Kristus, sementara
Naga itu adalah symbol dari Iblis yang tidak akan pernah menang.
Demikian juga halnya berlaku dipasal 13 haruslah kita menafsirkan
pasal itu secara simbolika juga dan
bukan secara hurufiah. Sehingga metode penafsirannya berlaku konsisten. Kalau
menafsirkan pasal 12 secara simbolika lalu pasal 13 ditafsirkan secara hurufiah
maka kita tidak konsisten dalam menafsir sehingga bisa terjadi kekeliruan dalam
penafsiran.
Pembaca pertama dari kitab wahyu yaitu ketujuh
jemaat yang disebutkan dalam pasal 2-3, hidup sejaman dengan Penulis kitab wahyu. Tentu saja mereka tidak
akan kesulitan dalam memahami seluruh isi surat yang mereka baca termasuk
didalamya arti tanda tanda 666 ini, mengingat surat ini dialamatkan kepada
mereka. Ketujuh jemaat mengalami situasi
dan kondisi keadaan dunia secara nyata pada masa itu. Namun bagi kita pembaca
masa sekarang ini pasti agak sulit untuk memahaminya Karena kita tidak hidup
pada masa itu. Oleh sebab itu untuk mengerti
tanda bilangan seperti yang digambarkan dalam
wahyu 13:16-18, maka kita perlu memahami konteks dari pada wahyu pasal 13.
Setelah Iblis gagal membinasakan anak dari perempuan yang adalah Yesus Kristus
dan mencoba membinasakan perempuan yang adalah symbol dari gereja, seperti yang
diceritakan di pasal 12. Iblis tidak menyerah dan tinggal diam, dia melakukan
penipuan dengan melakukan peniruan selayaknya seperti Allah yang maha kuasa.
Wahyu 13 menuliskan pemunculan dua ekor
binatang buas, yakni: pertama, binatang yang keluar dari dalam laut. Laut adalah
symbol dari bangsa-bangsa (band.why.17:15). Jadi binatang buas ini adalah
symbol dari kuasa pemerintahan yang melawan Tuhan. Banyak penafsir mengatakan
bahwa pemerintahan tersebut merujuk kepada kekaisaran romawi yang berkuasa
sezaman pada saat kitab wahyu di tulis. Binatang itu mempunyai 7 kepala dan 10 tanduk. Ini
menunjuk kepada pada 7 kaisar yang berkuasa dari th 14-96 yakni: Tiberius,
Caligula, Claudius, Nero, Vespasian, Titus, dan Domitianus. Namun ada 3 orang
lagi yang memimpin secara singkat setelah kematian Nero yakni: Servius Sulpicus
Galba (6 bulan), Markus Salvius Otho (95 hari), dan Kwintus Vitellius (kurang 1
tahun) sehingga ketiga pemimpin ini tidak sepenting dari ketujuh kiasar dan 3
pemimpin sementara itu menjadikan 10 taduk.
Paling tidak pembaca pertama dari kitab pertama dari kitab wahyu ini beranggapan
bahwa binatang pertama yang luka-luka kepalnya mengarah kepada Kaisar Nero yang
memerintah dari th.55-68 M. Kaisar Nero terkeal sifatnya sangat buruk dan
kejam. Dialah yang memenggal kepala Rasul Paulus. Kaisar Nero adalah Kaisar
pertama Romawi yang menjadikan aniaya terhadap orang Kristen sebagai kebijakan
pemerintahannya. Pada tahun 68 Nero mati bunuh diri setelah dikudeta dari
takhatanya dan digantikan Kaisar Galba, Nero melarikan diri dari kota roma
dalam keadaan terpuruk dan stress dia mencoba untuk bunuh diri dengan
menghunuskan pisau ketubuhnya, tetapi tidak cukup dalam kemudian dia menyuruh
pelayanya yang bernama Epafroditus untuk mendorong mata pisau itu lebih dalam
lagi dan membuatnya mati.
Namun setelah itu beredar isu dimasyarakat
bahwa Nero tidak benar-benar mati, ia dipercaya pergi ke Parthia (musuh Romawi dibagian
timur yang paling berbahaya); dan pada suatu hari ia kan Kembali dengan
memimpin tantara Parthia untuk menyerang kekaisaran Romawi. Pada akhir tahun 80
M seorang dari Parthia mengkalim diri sebagai Nero. Ia hamper saja berhasil
membujuk rakyat Parthia untuk menyerang Eropa dibawah kepemimpinannya. Legenda
ini dikenal sebagai “Nero bangkita Kembali (Nero redivivus)
Sebagai pembaca pertama dari kitab wahyu adalah hal yang masuk diakal kalau mereka beranggapan
bahwa binatang kedua merujuk kepada kaisar Domitianus, sebab pada masa
kekaisarnnya mengharuskan semua rakyat Romawi untuk menyembahnya sebagai dewa
setiap setahun sekali, setiap warga harus mempersembahkan kemenyan dan berkata “kaisar adalah Tuhan” setelah
orang itu melakukannya, ia bebas untuk beribadah menurut agamanya sendiri.
Penyembahan kepda kaisar dijadikan sebagai alat pemersatu bagi seluruh daerah
kekuasaan Romawi yang luas itu. Namun sebenarnya, penyembahan tersebut
didalangi kuasa setan sehingga orang Kristen menolaknya. Mereka berkata, hanya
“Kristuslah Tuhan”sehingga umat Tuhan dianggap sebagai pembangkang politis.
Banyak orang Kristen yang dianiaya, disiksa, bahkan dibunuh, dibakar
hidup-hidup dijadikaan sebagai obor penerang jalan. [12]
Hal yang paling khas yang bisa kita amati di
pasal 13 ini adalah Iblis mencoba untuk meniru dan menyerupai Allah sehingga
banyak orang yang datang menyembahnya. Groen berpendapat iblis meniru Karya
Tuhan dan menampakkan dirinya sebagai Allah. Binatang yang dimunculkan dari
laut adalah mesias palsu,yang menyesatkan dunia. Ia meminta dirinya disembah
dan pada akhirnya membawanya manusia untuk menyembah Iblis dan menentang Allah.[13]
Binatang dari bumi (antikristus, Why
13:11-18), berusaha meniru apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Sebagaimana
Allah dan Anak Domba berbagi takhta dan kuasa (Why 5:13; 7:9-10), demikian pula
naga memberikan kekuatan, takhta, dan kekuasaannya pada binatang itu (Why
13:2). Binatang dari dalam laut terluka dan menjadi sembuh (Why 13:3),
mengingatkan kita pada Anak Domba yang tersembelih tetapi bangkit dari kematian
(Why 13:8; 5:6, 9, 12). Binatang dari dalam bumi memiliki dua tanduk seperti
domba (Why 13:11). Sebagaimana Anak Domba menerima kuasa dan otoritas atas
semua bangsa (Dan 7:13-14; Mat 28:18), demikian pula binatang dari dalam laut
diberi kuasa dan otoritas atas bangsa-bangsa (Why 13:7).
Ciri khas yang kedua adalah bawah kedua
binataang buas itu adalah memiliki sifat sombong, meninggikan diri, dan selalu
melawan dan menentang Allah. Wongso berkata Mesias Palsu akan memimpin umat
manusia menentang yang maha tinggi, dan berusaha membinasakan umat Allah. Namun
karena usahanya memiliki keterbatasan maka itu tidak akan pernah berhasil.
Sesuatu hal yang perlu dilakukan umat Allah memasyurkan Injil keselamatan
keseluruh bangsa.[14]
Segala bentuk usaha peniruan yang dilakukan
oleh iblis dengan segal tipu muslihatya untuk menyemai Allah jelas tidak akan
pernah berhasil, segala macam cara yang dilakukan oleh Iblis untuk melawan
Allah tidak pernah berhasil akan selalu gagal, gagal dan gagal.
Telah dibuktikan disepanjang sejarah dunia
ini, Iblis telah memakai manusia dalam kecongkakan untuk berusaha menyamai
Allah. Dimulai dari usaha manusia untuk mendirikan Menara Babel dibawah
kepeminpinan (Nimrod Kejadian 11:1-1). Raja Babel yang angkuh (Yes.14:13-14).
Raja Nebudkadnezar (Dan.4:29). Keangkuahn raja Firaun, dan beberapa kaisar romawi yang mengklaim diri
sebagai Tuhan. Namun, Allah sang raja segala raja menurunkan orang dari takhta
mereka, seperti yang dikatakan kepada Maria “Ia menurunkan orang-orang yang
berkuasa dari tahtanya dan meniggikan orang-orang yang rendah” (Luk 1:25
Dengan mengetahui kegagalan demi kegalan dalam
usaha Iblis menyamai Tuhan, maka menolong kita memahami arti dari tanda 666. Angka
6 adalah symbol dari kekalahan dan kegagalan Iblis. Yakub trihandoko berkata Di Kitab Wahyu angka
7 adalah salah satu angka sempurna (angka yang lain adalah 3 dan 10).
Bagaimanapun antikristus akan meniru Kristus (angka 7), ia hanya mampu mencapai
angka 6. Itu hanya angka manusia, bukan angka Anak Manusia. Dengan demikian,
Antikristus telah gagal dalam upayanya menyamai Kristus. Jika diulang sampai
tiga kali (666) berarti gagal, gagal, dan gagal, alias gagal total. Itulah
nasib antikristus![15].
Demikian juga tentang dahi dan tangan haruslah kita maknai
sebagai symbol seperti tanda 666. Alkitab sudah memberikan beberapa petunjuk
bahwa tanda di dahi dan tangan hanyalah sebuah simbol. Di wahyu 14:1 berkata
bahwa pengikut anak domba diberi tanda di dahi, tentu itu tidak ada penafsir
yang akan menafsirkan itu secara hurufiah, kita tidak pernah melihat ada orang
percaya (pengikut anak domba) yang di dahinya tertulis Nama Allah anak, dan
Allah Bapa. . Di dalam ulangan 6:6-9
kita bisa mengetahui hal ini.
"Inilah perintah, yakni ketetapan dan
peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk
dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, supaya seumur
hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada
segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut
umurmu. Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia, supaya
baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan
TUHAN, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah
susu dan madunya. Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu
esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu
dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini
haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang
kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila
engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau
bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan
haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada
tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu."
Perhatikan ayat 8 “haruslah engkau
mengikatkanya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambing di
didahimu”. Apakah ayat ini kita akan tafsirkan secara hurufiah, apakah
mengasihi Tuhan itu ditulis di dahi dan di tangan, tentu tidak bukan. Ayat ini
harus kita tafsirkan secara simbolik. Arti dari ayat ini adalah bahwa hanya
kasih kepada Allah saja yang boleh menguasai pikiran kita dan kita tunjukan
melalui perbuatan tangan kita. Jadi dahi berbicara tentang cara berpikir atau
memandang sesuatu, sedangkan tangan merujuk pada Tindakan atau perbuatan. Maka
dengan demikian Microchip yang ditanam ditangan itu bukanlah tanda daripada
antikristus.
MENGENALI ANTIKRISTUS YANG SESUNGGUHNYA
Kata "Antikristus", Yunani: αντιχριστος
- ANTIKHRISTOS, terdiri atas preposisi αντι
- ANTI, melawan, menentang, beroposisi; dan kata χριστος
- KHRISTOS, "Kristus", Yang Diurapi, Mesias, Masih. Jadi antikristus
adalah seseorang yang berlawanan, membentuk oposisi, menentang Kristus, bahkan
menyatakan bahwa tidak ada Kristus.[16]
Walaupun banyak orang mengasosiasikan Naga dan
bintatang buas dalam kitab wahyu itu
adalah antikristus tetapi sebenarnya di dalam kitab Wahyu sendiri rasul Yohenes
tidak pernah meyebutkan kata antikristus. Justru Rasul Yohanes menjelaskan
secara detail siapa itu antikristus di dalam suratnya yang lain yakni di 1
& 2 Yohanes. Jadi kalau kita ingin tahu lebih jelas siapa itu antikristus,
ja lebih baik kita membacanya dari 1 & 2 Yohanes dari pada dikitab wahyu. Ada
beberapa kali Rasul Yohanes menyebutkan antikristus dalam suratnya secara
eksplisit, seperti dibawah ini.
1 Yohanes 2:18-19 “Anak-anakku, waktu ini
adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seoarang antikristus
akan datang, sekarang telah bangkit banyak anti Kristus. Itulah tandanya bahwa
waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir. Memang mereka berasal dari antara
kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka
sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap Bersama-sama dengan kita.
Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka
sungguh-sungguh termasuk pada kita.
Fakta yang
bisa kita temukan dalam kedua ayat tersebut adalah bahwa pada saat surat
itu ditulis telah bangkit banyak antikristus. Jadi antikristus itu ternyata
tidak hanya datang pada masa sekarang ini dan masa yang akan datang tetapi juga
telah ada pada zaman gereja mula-mula. Fakata kedua yang kita temukan adalah bahwa
ternyata antikristus bukanlah berasal dari luar kekristenan. Yohanes
mengungkapkan bahwa antikristus berasl dari kita (gereja/orang Kristen) hanya
saja mereka tidak sungguh-sungguh jadi orang percaya .
1 Yohanes 2:22 “Siapakah sipendusta itu ? Bukankah
dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus ? Dia itu adalah antikristus,
yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun anak.
Di dalam ayat ini semakin jelas rasul Yohanes mengungkapkan
siapa itu antikristus. Dengan sangat jelas bahwa antikrustus adalah Pendusta !,
siapa itu pendusta ? mereka yang menyangkal Yesus Kristus sebagai Tuhan, mereka
yang menyangkal atau tidak percaya kepada Allah Bapa dan Allah anak. Kesatuan Tritunggal.
1 Yohanes 2:26 “ Semua itu kutiliskan kepadamu,
yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu”
Fakta lain yang dari ayat ini tentang antikristus
adalah bahwa antikristus itu adalah penyesat.
Yaitu mereka yang memutar balikan kebanaran, mereka yang menyimpang dari pengajaran
kebenaran murni dari Alkitab.
1 Yohanes 4:3 “dan setiap roh, yang tidak
mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan
tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah
ada di dalam dunia.
Hal yang menarik dari ayat ini adalah Yohenes
tidak hanya menyebutkan antikristus sebagai seorang pribadi, tetapi juga
menyebutnya “roh antikristus”. Roh antikristus berbicara tentang sebuah pengajaran,
isme, semangat yang menyangkal Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruslamat
2 Yohanes 1:7 “Sebab banyak penyesat telah mencul
dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah
datang sebagai manusia, itu adalah si penyesat anti kristus.
Dalam ayat ini Yohanes berkata bahawa antikristus
pada zaman gereja mula-mula bukan hanya telah banyak muncul tetapi juga mereka
bergerak pergi keseluruh dunia menyesatkan banyak orang dari kebenaran, yakni
menyangkal penjelmaan Tuhan Yesus menjadi manusia.
Dari penjelasan Yohanes tentang siapa itu
antikristus, meyakinkan kita bahwa antikristus yang sesungguhnya adalah mereka
yang menyebarkan pengajaran sesat, pengajaran palsu, yang menolak Yesus Kristus
sebagai Tuhan.
Jadi yang harus diwaspadai oleh orang-orang
Kristen bukanlah Antikristus yang dalam rupa microchip karena tidak ada
hubungannya sama sekali.Bagaimana mungkin hal yang materi bisa mennghilangkan
keyakinan iman kita kepada Kristus Yesus. Atau beranggapan bahwa hanya antikristus yang datang dalam rupa
dengan kejam menyiksa, mengejar orang-orang percaya untuk dibunuh yang perlu
diwaspadai, walaupun kita harus siap sedia untuk itu. tetapi bahaya yang sangat nyata didepan mata
kita bahwa sekarang ini telah banyak ajaran-ajaran sesat yang beredar di media social
yang menyimpang dari pengajaran Alkitab. Pada intinya ajaran-ajaran tidak mengakui
Yesus sebagai Tuhan, tidak mengakui Allah Tritunggal seperti yang digambarkan
di dalam Alkitab.
Setelah Penulis melakukan studi analisis terhadap
tanda 666 di Wahyu 13:16-18, penulis sampai kepada sebuah kesimpulan bahwa teknologi
RFID Microchip tidak mungkin merujuk kepada tanda 666 yang sering disebut sebagai
tanda bilangan antikrisutus. Karena kitab wahyu adalah kitab apokalipsis yang
memilki banyak symbol, maka bilangan 666 harus ditafsirkan secara simbolika.
Bilangan 666 melambangkan usaha Iblis yang memakai manusia untuk menyamai Allah
yang memiliki kuasa yang terbatas, namun segala daya upaya yang dilakukan akan
berakhir pada kegagalan.
Microchip hanyalah sebuah alat teknologi yang yang
memudahkan manusia dalam urusan administrasi. Jadi orang percaya tidak perlu
meresa takut, khawatir, gelisah terhadap teknologi microchip jika suatu saat
nanti dijadikan sebagai sebuah system yang terpaksa harus ditanam dalam tubuh
manusia. Karena hal itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan iman percaya
kita. Microchip tidak akan merusak iman kita. Apalagi menghilangkan keselamatan
.
Keselamatan kita tidak ditentukan oleh benda
material seperti microchip yang ditanam dalam tubuh, Keselamatan kita hanya
oleh iman kepada Kristus Yesus. Tidak bisa dipungkiri bahwa bisa saja terjadi
penganiayaan terhadap-orang Kristen diseluruh dunia oleh karena imanNya kepada
Kristus, itu adalah bagian dari pada usaha Iblis melawan Tuhan dan tidak akan
pernah menang oleh sebab itu gereja perlu siap-siap sedia tidak perlu takut.
Hal lain yang perlu orang Kristen khwatirkan, dan waspadai adalah pengajaran-pengajaran
yang meyimpang dari kebenaran Alkitab yang telah beredar banyak di media social
bahkan telah menyusup ke dalam gereja. Rasul Yohanes menyebut mereka adalah
penyesat, pendusta, antikristus yang harus diwaspadai
Catatan-Catatan :
https://kominfo.go.id/content/detail/20524/hoaks-chip-rfid-666-antikristus/0/laporan_isu_hoaks
Basic Introduction to the New Testament (Grand
Rapids: Eerdmans, 1985) 141.
Veritas : Jurnal Teologi dan pelayanan (http://repository.seabs.ac.id/bitstream/handle/123456789/98/Latar%20Belakang%20dan%20Tujuan%20Penulisan%20Kitab%20Wahyu.pdf?sequence=3&isAllowed=y
Veritas : Jurnal Teologi dan pelayanan (http://repository.seabs.ac.id/bitstream/handle/123456789/98/Latar%20Belakang%20dan%20Tujuan%20Penulisan%20Kitab%20Wahyu.pdf?sequence=3&isAllowed=y
http://rec.or.id/article_441_Apakah-teknologi-CHIP-merupakan-tanda-antikristus)
Douglas,J. D. Ensklopedi Alkitab Masa
Kini, (Jakarta:Yayasan Komunikasi Bina Kasih GMF, 1996), 537-539.
Haag, Herberg. Kamus Alkitab, (Flores:
Penerbit Nusa Indah - Percetakan Arnoldus, 1980), 462-464.
Haag, Herberg. Kamus Alkitab, (Flores:
Penerbit Nusa Indah - Percetakan Arnoldus, 1980), 462-464.
Ludwig.C.1967.Para Penguasa: Pada Zaman Perjanjian
Baru. Bandung Kalam Hidu
13.Groen, P D Jacob. Aku Datang Segera,
(Surabaya:Momentum Christian Literature,2002),175-184).
14. Wongso,
Peter. Eksposisi Doktrin Alkitab kitab wahyu, (Malang: Seminari
Alkitab Asia Tenggara, 1996),578.
15. (http://rec.or.id/article_441_Apakah-teknologi-CHIP-merupakan-tanda-antikristus)
16.http://www.sarapanpagi.org/antikristus-study-kata-vt257.html