Selasa, 15 Januari 2013

KESAKSIAN PELAYANAN BOOT CAMP - 2012 (Team Hosea)


Oleh Hadiran Halawa, S.Th

Syalom….!!!

Kami dari Team Hosea mengucap sykukur kepada Tuhan atas kepercayaan yang diberikan kepada kami untuk melayani Tuhan selama kurang lebih 21 hari di Surabaya. Dan kami juga mengucap syukur kepada teen mission yang telah memperlengkapi dan mengfasilitasi kami dalam melakukan pelayanan misi di Surabaya. Team Hosea adalah  salah satu team penginjilan yang telah dipersiapkan sebaik mungkin selama 10 hari boot camp di Wonogiri memilki 11 orang personil yang terdiri dari  , 3 orang  leader ( Hadiran Halawa, Milka, Goerge) dan 8 orang member ( Darius, Wawan, Fadil, Sowan, Iman, Imel, Tini, Evin). Kami team Hosea, sebelum berangkat kesurabaya untuk melakuakan pelayanan penginjilan, kami  dibekali dengan belajar berbagai macam strategi penginjilan sebagai sarana dalam melakukan pelayanan misi disurabaya. Beberapa diantaranya yaitu belajar Drama, Panggung boneka,  Penginjilan pribadi, Konseling, vocal Group.

Setelah selesai masa training 10 hari di wonogiri kami diutus ke Surabaya pada tangnggal 20 Agustus 2012, untuk memulai melakukan pelayanan misi di Surabaya bekerja sama dengan yayasan pondok kasih dan gereja GKIN (Gereja Kristen Injil Nusantara). Minggu pertama disurabaya, kami tinggal dirumah keluarga seorang hamba Tuhan sebagai penginjil dan yang juga banyak mengarahkan kami dalam melakuakan pelayanan selama disurabaya. Bentuk Pelayanan yang kami lakukan minggu pertama adalah melayanai PSK (pekerja seks komersial) dan Waria. Ini adalah pelayanan yang baru bagi kami yang belum pernah kami lakukan sebelumnya. Pelayanan PSK-waria suatu pelayanan yang cukup unik bagi kami dan juga penuh dengan tantangan dan resiko tinggi. Karena kami harus bertemu dengan mereka dilorong-lorong jalan dan dikuburan. Sebagian besar mereka bermarkas di kuburan-kuburan Kristen yang bernama kembang kuning,  di tempat inilah mereka menunggu pelanggan datang dan juga melakukan aktivitas mereka sebgai PSK-Waria.sebagian besar dari mereka menderita penyakit Aids dan tentunya sangat beresiko tinggi bagi kami. 

Kami berkesempatan melayani mereka hanya pada malam hari saja, sebab kalau siang hari mereka istrahat. Setiap malam kami pergi dengan jalan kaki menyelusuri gang-gang dan kuburan untuk bisa ketemu dengan mereka. Pada awalnya mereka menaruh rasa curiga dengan kami, sebab kebanyakan masyarakat disekitar itu tidak memandang mereka, bahkan menghina dan mencela mereka. Tapi Puji Tuhan dengan  disertai doa kami bisa membangun  hubungan yang baik dengan mereka, kami bisa diterima dan bersedia untuk berbagai cerita dengan mereka dan juga bersedia membagi pelayanan hidup mereka. Kebanyakan dari mereka memilih menjadi PSK-Waria karena kondisi Ekonomi, dan juga karena  kepahitan dengan orang yang terdekat dengan mereka. Kami mengkonseling dan mendoakan mereka, mereka begitu senang dengan kehadiran kami yang mau bersahabat dengan mereka tanpa melihat status social mereka. 

Minggu kedua kami disurabaya, kami pindah tempat pelayanan sekitar 1 jam perjalanan dari tempat kami sebelumnya (dukuh Kupang) ke tambak Asri. Kami melakukan pelayanan kepada orang-orang yang termarginalkan, orang-orang miskin yang hidup di kolong-kolong jembatan, dan perantau yang tinggal di daerah pemukiman kumuh tambak asri. Dalam pelayanan ini kami berkerja sama dengan gereja GKIN. Tiap hari kami Pelayanan dengan berjalan kaki ketempat pemukiman kumuh perantau dari sumba, kami melayani mereka dengan mengkonseling. Kebanyaakan dari mereka hidup dengan kumpul kebo, tanpa ada ikatan pernikahan dan itu mengakibatkan kehidupan rumah tangga mereka yang berantakan, penghasilan mereka sangat minim kebanyakan bekerja sebagai tenaga buruh.  Kami menginjili, mengkonseling dan mendoakan mereka setiap kami melakukan kunjungan, mereka sangat senang dan diberkati dengan kehadiran kami.

Kami juga melakuakan pelayanan di kolong-kolong jembatan, team kami yang sebelas orang personil terkadang kami bagi 3-4 kelompok sesuai dengan banyaknya kebutuhan pelayanan. Pelayanan kepada orang-orang miskin yang kebanyakan dari mereka pemulung dan pengamen sebuah tantangan besar juga buat kami. Sebab didaerah itu rawan dengan pembunuhan, penculikan oleh preman-preman yang tergabung dalam gank-gank. Tapi Puji nama Tuhan, kami bisa melakaku pelayanan di kolong jembatan dengan pertolonganNya. Kami harus menelusuri kolong-kolong jembatan yang sangat bau dan kotor, menyebrangi kali yang begitu kotor dan bau. Salah satu anggota team kami pada hari pertama pelayanan sampai tidak bisa makan selama  3 hari karena rasa mual dengan melihat keadaan kondisi daerah kumuh itu. Kami melakukan pelayanan dengan penuh semangat, walau harus jalan kaki, menulusuri gang demi gang, lorong demi lorong untuk bertemu dan melayani jiwa-jiwa. Rasa penat, capek, jijik kami tergantikan dengan sukacita ketika kami melihat jiwa-jiwa yang termarginalkan ini, sangat antusias memuji Tuhan ketika kami ajak bernyanyi memuji Tuhan dan juga sungguh-sungguh mendengarkan firman Tuhan, kadang mereka menangis Karena tersentuh dengan Pujian dan Firman Tuhan. Kami bersahabat  dan berbagi hidup dengan mereka, membagikan sembako yang telah disediakan oleh yayasan pondok kasih.

Pada malam hari kami melakuakan pelayanan komsel ke rumah-rumah jemaat. Kami dipercayakan melayani sebagai memimpin Pujian dan membawakan Firman Tuhan. Pada hari minggu kami pelayanan di Gereja GKIN, kami dipercayakan melayani penuh mulai dari penerima tamu, music, Worship Leader, Singers, konselor dan Khotbah. Kami bersyukur bisa dipercayakan melayani penuh dalam kebaktian minggu.
Minggu ketiga kami disurabaya, kami berkesempatan Pelayanan di KKR yang diadakan Oleh yayasan pondok kasih, yang diadakan di GOR (gedung Olah Raga) Surabaya dan yang dihadiri oleh ribuan orang, dari anak-anak, pemuda, dan orang tua. Kami melayani ratusan anak dengan melakuakan pelayanan panggung boneka, juga kami melayani pemuda di KKR itu dengan mementaskan Drama penginjilan. Selain itu kami juga melayani sebagai Usher dan Juga Musik.
Selain itu kami juga berkesempatan melayani salah satu panti Asuhan di Surabaya yang bernama House Of Hope. Kami melakukan pelayanan panggung boneka yang di hadiri kurang lebih 60 orang anak.

Berbagai suka dan duka kami alami dalam pelaynana rasa capek, kadang kesalah pahaman dalam team, kangen dengan keluarga, kadang kami tersesat di jalan. Pernah kami tersesat di tambak asri yang terkenal dengan sebutan 1001 gang, karena sangking banyaknya gang di daerah itu, kami tersesat tidak bisa menemukan tempat tuan rumah kami, dan kami harus mutar-mutar di gang itu kurang lebih 2 jam, sampai akhirnya kami bisa menemukan tempat tuan rumah kami. Tetapi semunya itu tidak sebanding dengan Anugerah sukacita yang diberikan Tuhan kepada kami dalam pelayanan ini. Akhir kata bagi Tuhanlah segala Pujian, hormat dan kuasa untuk selama-lamanya. Amin

God Bless :)


By: Hadiran Halawa, S.Th

2 komentar:

  1. Puji Tuhan, banyak jiwa yang diberkati dan dipulihkan, :)
    Tetap semangat pelayanan bapak, Tuhan berkati semantiasa :)

    BalasHapus
  2. Puji Tuhan, banyak jiwa yang diberkati dan dipulihkan, :)
    Tetap semangat pelayanan bapak, Tuhan berkati semantiasa :)

    BalasHapus