Selasa, 03 November 2020

TAAT SEKALIPUN TIDAK MENGERTI

Oleh: Hadiran Halawa

Karena iman Abraham taat, Ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui Ibrani 11:8

Pada saat saya belajar dibangku sekolah Teologi, Saya masih ingat perkataan dosen saya Ketika menyampaikan kata-kata nasehat dan dorongan kepada kami mahasiswa Teologi yang sebentar lagi akan diutus untuk menjalani masa praktek selama 1 tahun di gereja. Sang Dosen berkata “saya tidak memiliki apa-apa untuk saya beri kepada kalian sebagai modal dalam pelayanan, saya  hanya bisa berikan  SEJUTA untuk setiap kalian. Mendengar hal itu sontak semua para mahasiswa bersorak kegirangan, termasuk saya di dalamnya senangnya bukan main, berpikir bahwa bahwa diakhir dari pelajaran ini akan dapat uang 1 juta dari pak Dosen.Lumayan bisa dipakai buat ongkos ke tempat pelayanan dan belanja untuk keperluan ketika ditempat pelayanan nanti. Tapi kemudian rasa gembira itu seketika hilang lenyap Ketika sang Dosen melanjutkan perkataanya, dengan berkata “Sejuta” itu adalah SEtia, JUjur, & TAat. Jadi kalau kalian setia, jujur, dan taat pasti akan berhasil pungkas sang Dosen. Langusung saja mahasiswa melonggo semua saling lihat-lihatan,  tidak jadi dapat uang sejuta.

Salah satu kunci yang sangat penting untuk kita lakukan dalam hidup ini jika ingin berhasil dan hidup dalam berkat pemeliharaan Tuhan adalah hidup dalam ketaatan. Bagian reff dari lagu “Trust and Obey” berkata “Trust and obey for there’s no other way to be happy in Jesus but to trust and obey”. Tidak ada jalan untuk Bahagia, sukacita, berkecukupan, diberkati selain memberi diri untuk bersandar/percaya dan taat sepenuh kepada Tuhan, taat melakukan apa yang Tuhan mau walaupun terkadang tidak mengerti alasan kenapa melakukan itu. Barangkali bagi dunia adalah suatu kebodohan, barangkali diejek, dihina, dianggap sudah gila seperti  Nuh yang membangun bahtera diatas gunung sebagai bukti ketaatannya kepada perintah Tuhan. Barangkali orang mempertanyakan apakah betul Tuhan yang suruh melakukan itu.

Akan lebih mudah bagi kita untuk taat melakukan sesuatu yang diperintahkan Tuhan kalau kita mengerti alasannya kenapa dan tau akhirnya seperti apa. Tapi seringkali Tuhan tidak menjelaskan kepada kita detail alasan dari setiap perintahnya untuk kita taati. Hidup dalam ketidak taaatan sudah jadi kecenderungan manusia pada umumnya. Ketiak kita mendapatkan perintah dari Tuhan misalnya Tuhan menyuruh kita memberikan sejumlah uang kepada seseorang biasanya kita akan menimbang-nimbang dan berpikir ulang 1000 x untuk mentaatinya.  Apalagi disuruh melakukan sesuatu hal yang bertentangan dengan akal pikiran rasional, akan semakin bertambah sulit untuk taat. Butuh iman yang besar untuk melangkah dalam ketaatan melakukan sesuatu hal yang kita tidak mengerti.

Salah satu alasan kenapa Tuhan tidak menjelaskan semua hal secara detail kepada kita ketika Dia menyuruh kita melakukan sesuatu adalah. Yesaya 55:8-9 berkata  :”TUHAN berkata, pikiranku bukan pikiranmu, dan jalanKu bukan jalanmu. Setinggi langit diatas bumi, setinggi itulah pikiranKu dari pikiranmu, dan jalanku atas jalanmu”. Biarpun Tuhan mau mencoba menjelaskan kepada kita tentang suatu hal yang Dia suruh untuk kita lakukan, tentulah akan sangat sulit bagi pikiran kita  untuk mengerti dan memahaminya. Itulah sebabnya kita perlu taat daperacaya saja. Tugas kita bukan untuk mengerti , tugas kita adalah hanya percaya dan taat saja.

Bukankah terkadang orang tua terhadap anak yang masih kecil tidak harus menjelaskan secara detail kepada sang anak Ketika disuruh untuk melakukan sesuatu. Itu karena biarpun orang tua menjelaskan sebaik apapun, pasti sang anak yang masih kecil sulit memahami dan mengerti karena pikiranya belum sampai, yang pastinya orang tua tau lebih baik dan sang anak tinggal taat saja.

Sejarah mencatat bahwa ada banyak orang dari masa ke masa, orang yang diaggap bodoh, gila, karena taat melakukan kehendak Tuhan, sekalipun tidak masuk akal, namun mereka tetap taat, mereka adalah orang-orang yang hidup sukses, hidup dalam berkat pemeliharaan Tuhan.

Abraham

Abraham menerima perintah sekaligus janji dari Tuhan “pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat “ (Kej. 12:1-3).

Abraham tidak tau sama sekali kemana Tuhan akan membawanya, yang dia tau bahwa Tuhan menyuruhnya keluar dari rumah ke tempat yang akan Tuhan tunjukan. Coba bayangkan kalau anda berada diposisi Abraham yang menerima mandat ini dari Tuhan. Arti nama Abraham adalah bapak banyak bangsa. Bisa bayangkan ketika Abraham mulai jalan berserta dengan istri, anak buah, sejumlah ternak yang mengikutnya dengan barang bawaan yang banyak. Kemudian barangkali ada orang yang ketemu dengan dia ditengah jalan dan bertanya.. siapa namamu ? “Abaraham”. Apa arti namamu itu ? “bapa banyak bangsa”..oh kamu sudah punya anak berapa ? “belum ada”, sudah umur berapa pak Abraham ?, “100 thn”. Oh kamu bapak banyak bangsa tapi faktanya kamu belum punya anak. Ok..Trus sekarang pak Abraham hendak kamana ini beserta rombongan dan ternak yang banyak…? “ke tanah yang Tuhan akan tunjukan”.   Coba bayangkan anda diposisi Abraham atau anda yang sedang bertanya kepada Abraham ditengah jalan, apa tidak akan berpikir bahwa Abraham ini sudah tidak waras, sudah gila. Tapi Alkitab mencatat bahwa Abraham tetap saja taat kepada apa yang Tuhan perintahkan walaupun tidak mengerti dan bahkan orang mungkin menggap dia sudah gila.

Yosua

Ketika bangsa Israel telah berhasil menyebrangi sungai Yordan dan sudah dalam perjalanan mendekati kota Yerikho, Yosua ketemu dengan balatentara Tuhan yang menyampaikan pesan Tuhan. Inti pesan yang sampaikan bahwa Tuhan akan menyerahkan kota Yerikho beserta pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa kedalam tangan Yosua, tapi tidak perlu pake senjata apapun cukup bawa sangkakala tanduk domba, tidak perlu pakai strategi perang yang macam-macam layaknya dimedan perang, cukup kelilingi saja tembok Yerikho 6 hari dan di hari yang ketuju kelilingi lagi sebanyak tujuh kali. Tidak perlu pakai otot cukup pakai suara saja bersorak-sorak.

Coba bayangkan bagaimana Yosua menjelaskan sesuatu hal yang tidak masuk akal ini kepada para imam, kepada barisan prajurit Israel. Bagaimana kalau ada diantara para imam atau prajurit yang berkata,,,ini apa2an mau pergi perang atau pikinik jalan-jalan, mau pergi perang atau mau main konser music. Yang benar aja lah bos Yosua,barangkali pak Yosua salah dengar, itu pasti bukan dari Tuhan. Strategi perang macam apa ini, tidak pernah ada ceritanya orang berperang hanya dengan jalan-jalan, bersorak-sorak kemudian musuh kalah. Ayolah ini tidak sesuai dengan perkembangan jamam, ini sudah abad 21 tidak releven strategi itu. Tidak akan berhasil, tidak akan pernah bisa menang dengan cara itu. Tapi lagi-lagi Alktitab mencatat Yosua, para imam, seluruh orang Israel taat melakukan apa yang Tuhan katakan dan mereka berhasil menguasai kota Yerikho.

Melangkah dulu melakukan apa yang Tuhan suruh untuk kita lakukan, nanti pada akhirnya kita akan mengerti alaasannya. Bahkan andaikatapun kita tidak mengerti selama kita hidup di bumi, nanti kita akan tanyakan kepada Tuhan saat kita bertemu dengan Dia di sorga.

10 Orang Kusta

Ada sepuluh orang kusta yang datang kepada Yesus meminta untuk disembuhkan dari penyakit kusta yang mereka derita. Dan Yesus berkata kepada mereka “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam”. Coba bayangkan kalau ada diantara mereka yang protes. “ Tapi guru belum menumpangkan tangan keatas saya, guru belum mengucapak kalimat-kalimat hardikan  seperti yang biasa guru lakukan mengusir roh jahat dan sakit pernyakait. Atau barangkali guru oleskan tanah aja yang bercampur ludah ke badan saya saja biar sembuh, atau bisa juga guru suruh saya masuk nyebur ke kolam siloam saja seperti yang guru pernah lakukan.” Tapi Alkitab mencatat ke 10 kusta ini taat mereka pergi melakukan apa yang Yesus perintahkan dan ditengah jalan mereka menjadi sembuh. Kalau ada diantara mereka yang protes dan tidak taat tentulah ia tidak akan mengalami kesembuhan.

Ketika Tuhan menyuruh kita untuk melakukan sesuatu yang tidak masuk akal meurut pikiran kita manusia, kita cukup percaya kepada hal berikut ini:

1.Kita cukup percaya kepada Firman yang tidak akan Kembali dengan sia-sia. Yesaya 55:11 "Demikianlah FirmanKu yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepadaKu dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki,dan akan berhasil dalam apa yang kusuruh kepadanya. 

2.Percaya kepada kasihnya kepada kita seperti gambaran kasihNya dalam cerita perumpaan anak yang hilang

3.Kita bisa percaya bahwa Allah yang kita sembah adalah yang ahli kemustahilan. Tidak ada yang sukar baginya. Sesungguhnya , Akulah TUHAN, Allah seala makhluk;adakah sesuatu apa pun yang musthil untuk-Ku" (Yeremia 32:27).

Hal ini akan menjadi kekuatan bagi kita untuk melakukan apa yang Tuhan suruh sekalipun kita tidak mengerti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar