Jumat, 24 April 2020

KETIKA TUHAN SEAKAN DIAM

Oleh: Hadiran Halawa

Ditengah penderitaan dan kesulitan hidup, disaat hidup terasa gelap, disaat semua jawaban doa tidak seperti yang kita harapkan, bahkan justru mungkin keaadaan semakin bertambah parah diluar dari apa yang kita harapan. Kita sebagai manusia cenderung bertanya dalam hati, “kenapa Tuhan izinkan semua ini terjadi”, Kenapa Tuhan berpangku tangan saja, tanpa melakukan sesuatu”, “Kenapa Tuhan seakan diam saja”, “Bukankah Tuhan maha kuasa”, “bukankah Tuhan sanggup menolong”,  Dimanakah Tuhan yang berkuasa itu”.

Barangkali kita sudah habiskan waktu berdoa berjam-jam,berhari-hari , berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan, berdoa dengan ratap tangis disertai dengan doa puasa mengharapkan doa-doa kita dijawab secepat kilat seperti yang kita mau, mengakui dosa-dosa dihadapan Tuhan. Mungkin sudah baca firman Tuhan bolak-balik juga dari kejadian sampai Wahyu. Tapi seiring waktu berlalu kita melihat kenyataan tidak sesuai dengan apa yang kita harapankan. Maka tidak heran banyak orang percaya mulai bertanya-tanya dalam hati  “ kenapa dan kenapa”?

Terkadang ketika Tuhan seakan diam itu adalah saat-saat yang sangat menyakitkan dan membingungkan. Bukankah janji-janji Firmannya berkata seperti ini, tetapi kenapa kenyataanya seperti ini. Apakah anda merasa Tuhan seakan diam dalam hidupmu, menantikan jawaban doa yang tidak kunjung tiba ?.

Bukan hanya kita orang yang percaya di zaman modern ini yang mengalami masa-masa dimana Tuhan seakan diam. Beberapa Tokoh dalam Alkitab juga mengalami hal yang sama. Raja Daud ditengah-tengah penderitaan dan kesulitan hidup juga pernah berdoa seperti ini, “KepadaMu ya Tuhan, gunung batuku aku berseru, janganlah berdiam diri terhadap aku, sebab, jika Engkau tetap membisu terhadap aku, aku menjadi seperti orang yang turun ke dalam liang kubur”Mazmur 28:1

Asaf seorang imam musik dari keturunan Lewi juga mengalami hal yang sama ditengah-tengah penderitaan dan kesulitan hidup pernah berdoa seperti ini “Ya Allah, Janganlah Engkau bungkam, janganlah berdiam diri dan jangan berpangku tangan ya Allah”Mazmur 83:1

Ayub ditengah-tengah penderitaan hebat yang dia alami berkata : Aku berseru minta tolong kepada-Mu, tetapi Engkau tidak menjawab; aku berdiri menanti, tetapi engkau tidak menghiraukan aku Ayub 30:20. Lebih lanjut Ayub berkata “Hendaklah Yang Mahakuasa menjawab aku!” Ayub 31:35. Ayub ingin mengerti semua alasan dan arti dari penderitaan hebat yang menimpa dirinya dan seisi rumah tangganya.

Ditengah-tengah pergumulan dan pertanyaannya, Tuhan menjawab Ayub dari dalam badai (Ayub 38-42). Tuhan bertanya dimanakah Ayub saat menciptakan dasar bumi, Apa yang telah Ayub lakukan dalam memanggil alam semesta menjadi ada, dalam meciptakan hidupnya, yang memungkinkan memiliki seluruh harta kekayaanya, atau anak-anaknya bahkan kesehatannya ?

Barangkali Ayub dan juga kita di zaman sekarang  ini mengharapkan jawaban doa seperti yang kita pikirkan. Ketika kita bertanya saol A maka kita harapkan Tuhan jawab kita dengan sebuah penjelasan soal A juga. Tapi  apa yang Dia lakukan dalam menjawab Ayub tidaklah seperti itu. Tuhan tidak menjelaskan, Tuhan tidak menjelaskan rencana besarnya dibalik dari semua penderitaan Ayub. Tetapi justru Tuhan menyatakan dirinya.

 Ditengah-tengah pernyataan Diri-Nya yang dahsyat, semua pertanyaan ayaub yang tidak terjawab tiba-tiba menghilang. Tuhan bertanya kepada Ayub “Apakah si pengecam hendak berbantah dengan Yang Mahakuasa ?. Ayub menjawab “ Sesungguhnya aku ini terlalu hina, jawab pakah yang dapat kuberikan kepadaMu ? mulutku kututup dengan tangan, satu kali aku berbicara, tetapi tidak akan kuulangi , bahkan dua kali, tidak akan kulanjutkan” (ayub 40:2-5)

Penderitaan yang kita alami tidak selamanya butuh sebuah penjelasan kenapa hal itu kita alami. Terkadang penderitaan adalah sebuah misteri yang sulit untuk kita pahami dan  kita tidak perlu tau alasannya, karena itu bagiannya Tuhan. Tuhan tidak menjelaskan secara detail kepada Ayub arti dari penderitaan yang dia alami, dan bagaimana cara keluar dari penderitaan itu. Tuhan sedang mengajar Ayub dan kita semua orang percaya untuk belajar menerima sebuah misteri, menerima semua kehendak Allah dalam hidup kita, dan belajar untuk mempercayakan segenap hidup kita kepada Tuhan walaupun terkadang banyak hal yang tidak kita mengerti. Yang pasti bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia (Roma 8:28).

Ketika Tuhan seakan diam,bukan berarti Tuhan tidak sedang bekerja melakukan sesuatu untuk kebaikan kita. Tuhan sedang bekerja dengan caraNya yang ajaib, yang sering tidak terlihat oleh kita manusia. Bukankah Tuhan berkata “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku” Yesaya 55:8-9. Ketika kita belum melihat jawaban doa, bukan berarti Tuhan tidak menjawab doa. Di akhir dari kitab Ayub kita melihat bagaimana Tuhan pulihkan keadaan Ayub, bahkan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaanya dahulu, Ayub 42:10. Tuhan menjawab doa dengan caraNya bukan dengan caranya kita. Tuhan menjawab doa dengan waktuNya bukan dengan waktunya kita.

Ditengah pandemic virus corona yang sedang melanda dunia, pasti semua orang Kristen, hamba-hamba Tuhan berdoa supaya covid-19 cepat berlalu. Ketika jawaban doa tidak sesuai dengan yang kita harapkan kiranya kita tidak putus asa dan menjadi kecewa hanya karean kita belum melihat hasil dari doa-doa kita. Yang pasti Tuhan sedang bekerja dengan cara-Nya. Kita tidak pernah tau ditengah-tengah wabah virus yang membawa penderitaan ini, banyak jiwa-jiwa yang dimenangkan bagi Tuhan, banyak bangsa-bangsa yang tadinya tidak peduli dengan urusan kepercayaan kepada Tuhan, sekarang berbalik mencari wajah Tuhan. Oleh sebab itu mari terus berdoa dan berdoa, sebab Tuhan menjawab doa dengan caraNya.

Tuhan Memberkati !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar